"Saat ini Indonesia merupakan eksportir rotan olahan terbesar dunia yaitu sebesar 158,5 juta dolar AS atau sekitar 42,2 persen dari nilai ekspor rotan olahan dunia yang sebesar 375,6 juta dolar AS, disusul oleh China dan Vietnam," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika di Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat.
Dirinya mengatakan hal tersebut karena Indonesia merupakan sumber dari 80 persen rotan dunia yang produksinya 90 persen berasal dari hutan alam, dan 10 persen dari hasil budidaya. Pihaknya mencatat total ada delapan genus dan 306 jenis rotan di Indonesia, namun hanya 28 jenis yang telah dimanfaatkan secara komersial.
Menyadari hal tersebut, Putu menyampaikan guna memacu pertumbuhan dan kontribusi industri rotan terhadap perekonomian, pihaknya menyerahkan 12 unit mesin pengolahan rotan kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rotan Hampangen, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Ia mengatakan, kegiatan bantuan mesin dan peralatan tersebut merupakan bagian dari perbaikan rantai pasok industri furnitur dan kerajinan untuk mengatasi kendala kelangkaan bahan baku yang dihadapi.
Pihaknya berharap melalui pemberian alat tersebut, UPTD setempat bisa memanfaatkan potensi wilayah yang ada untuk memacu kontribusi sektor pengolahan rotan bagi devisa negara, mengingat Kalimantan memiliki jenis rotan paling banyak yakni 137 jenis.
"Dengan penyediaan bahan baku siap pakai, industri dapat memperoleh bahan baku sesuai jenis, kualitas, ukuran atau spesifikasi, jumlah yang dibutuhkan dan harga yang jelas. Dengan demikian industri dapat mengurangi lead time proses penyiapan bahan baku sehingga industri bisa fokus pada penyelesaian order dari buyer," kata dia.
Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin pada tahun 2023, volume produksi rata-rata industri furnitur rotan nasional sebesar 284.800 ton per bulan. Sedangkan volume produksi rata-rata industri pengolahan rotan adalah sebesar 17.600 ton per bulan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin sebut Indonesia jadi eksportir rotan olahan terbesar dunia