Tabanan (ANTARA) - Seribuan umat Hindu memadati areal Pantai Yeh Gangga Tabanan dan Pantai Abian Kapas, Selemadeg Timur di Kabupaten Tabanan, Bali untuk mengikuti rangkaian Pengelukatan Agung Banyu Pinaruh.
“Terima kasih kepada Bupati Tabanan yang tetap mendukung kegiatan apapun yang dilakukan PSN dalam melayani umat. Kedepannya agar kegiatan-kegiatan ini bisa berlanjut, tidak di sini saja tetapi nantinya akan melibatkan kerj asama yang lebih luas," ujar Ketua Pinandita Sanggrahan Nusantara (PSN) Jero Mangku Wayan Mertana di Tabanan, Minggu.
Jero Mangku Wayan Mertana mengatakan kegiatan Banyu Pinaruh hari ini diikuti oleh sedikitnya 1000 peserta. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PSN setiap enam bulan sekali.
Pengelukatan Banyu Pinaruh massal di Tabanan bukan sekadar sebuah upacara adat, tetapi juga sebuah peristiwa yang menggambarkan komitmen yang kuat dalam membangun dan memperkuat sisi spiritual masyarakat.
Ia menjelaskan, tema utama dari kegiatan Banyu Pinaruh adalah untuk memberikan pelayanan kepada umat dari PSN, secara tulus dan ikhlas.
Sementara itu Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya yang menghadiri rangkaian acara Pengelukatan Agung Banyu Pinaruh yang berlangsung di dua lokasi tersebut, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Pengelukatan ini.
Gede Sanjaya mengatakan, Pengelukatan Agung Banyu Pinaruh ini memiliki makna yang dalam pada konteks kehidupan spiritual masyarakat Bali, yang dilaksanakan sehari setelah Hari Saraswati.
Upacara ini bertujuan untuk membersihkan kegelapan pikiran dengan ilmu pengetahuan, secara harafiah disebut mandi dengan ilmu pengetahuan.
"Pentingnya ritual ini sebagai sarana untuk membersihkan dan memurnikan jiwa, sehingga masyarakat Tabanan dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian, " kata Gede Sanjaya.
Pengelukatan Agung Banyu Pinaruh memiliki makna simbolis sebagai sarana menyucikan diri bagi masyarakat Hindu di Bali. Selain sebagai sarana untuk membersihkan diri secara spiritual, ritual ini juga mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang masih dijunjung tinggi di tengah-tengah modernitas.
Untuk itu dalam acara tersebut, Bupati Tabanan Gede Sanjaya menekankan, bahwa menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan adalah salah satu kunci untuk membangun identitas dan solidaritas sosial yang kuat di masyarakat.
Menurut Bupati Tabanan Gede Sanjaya, kegiatan mempunyai arti sebagai penguatan sisi spiritual bersama. Maka dari itu pihaknya mengajak masyarakat untuk bersinergi bersama pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Tabanan menuju Tabanan era baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).
"Pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritualitas sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan yang berkelanjutan. Dan berharap, acara ini terus dilakukan dan memberi dampak positif yang lebih luas bagi seluruh masyarakat, " imbuh Sanjaya.
Seribuan Umat Hindu padati Pantai Tabanan ikut upacara Banyu Pinaruh
Minggu, 14 Juli 2024 17:08 WIB