Badung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mempromosikan Indonesia ke kelompok masyarakat dari Amerika Tengah, Eropa Tengah, dan Timur Tengah, yang dinilai sebagai pasar yang potensial.
Sandiaga dalam pertemuannya dengan peserta Famtrip Bulgaria, Panama dan Arab Saudi, di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, mengumpulkan warga asing yang berkecimpung di bidang perjalanan wisata, jurnalis, pembuat konten, maupun pengamat.
“Mereka memiliki peran yang sangat penting untuk lebih mempromosikan Indonesia khususnya di tiga pasar besar tadi, potensinya sangat luar biasa,” kata dia.
Menparekraf sengaja menggaet wisatawan dari negara-negara di kawasan tersebut, sebab dari catatannya kunjungan dari negara tersebut terbilang tinggi sejak tahun lalu.
Momentum ini kemudian diambil untuk semakin menarik kunjungan wisatawan dengan memastikan mereka yang hadir adalah wisatawan berkualitas dengan durasi berwisata lebih panjang.
“Tahun lalu peningkatan kunjungan dari Bulgaria hampir mencapai 33 persen, 35 persen dari Amerika Tengah dan dari Arab Saudi juga meningkat 30 persen, momentum inilah yang kami gunakan untuk menarik kunjungan wisatawan yang lebih mencintai budaya kita dengan dampak ekonomi lebih luas,” tuturnya.
Kepada rombongan peserta, Menparekraf berharap nantinya ketika kembali ke negara masing-masing dapat turut mempromosikan Indonesia.
“Yang kami harapkan Indonesia bisa dipromosikan secara berkelanjutan, bukan hanya pemberitaan tapi lebih ke konversi terhadap kunjungan, karena kami pantau tiga pasar ini peningkatan kunjungannya sangat besar,” ujarnya.
Dalam pertemuannya dengan peserta Famtrip Bulgaria, Panama dan Arab Saudi, di kawasan ITDC, Nusa Dua itu, Sandiaga Uno tak sendirian.
Ia didampingi Duta Besar RI untuk Panama merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua Sukmo Harsono, dan Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania & Makedonia Utara Iwan Bogananta.
Baca juga: Menparekraf: Gen Z kelompok penting promosi wisata untuk gaet wisatawan
Baca juga: Menparekraf godok aturan untuk tarik investasi Family Office di Bali
Baca juga: Menparekraf ingin vaksin rabies di destinasi wisata agar dipermudah