Denpasar (ANTARA) -
Adapun World Water Forum (WWF) ke-10 bakal berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 18-25 Mei 2024. Dengan mengambil tema "Water for Shared Prosperity", World Water Forum 2024 akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Diperkirakan akan ada sekitar 30.000 peserta dari 172 negara yang hadir dalam forum ini, termasuk sejumlah kepala negara yang diundang. Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil.
Soelistijono menjelaskan Operasi Sikat Agung 2024 merupakan program mandiri bidang operasi untuk menciptakan situasi Kamtibmas dalam masyarakat. Pada triwulan kedua, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan persiapan menjelang pelaksanaan kegiatan World Water Forum ke-10.
"Kami di Biro Operasi dalam satu tahun memiliki anggaran program operasi mandiri kewilayahan sebanyak enam kali. Kami menentukan operasi kewilayahan itu berdasarkan dari Anev gangguan Kamtibmas," kata Soelistijono.
Mantan Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Bali itu menjelaskan berdasarkan analisis dan evaluasi pada triwulan pertama, gangguan Kamtibmas di Bali mengalami peningkatan.
Karena itu, Polda Bali menggelar KRYD (Kegiatan rutin yang ditingkatkan) sebagai upaya preventif yang dilakukan oleh jajaran Ditsamapta, Binmas, Polres jajaran dengan kegiatan seperti Blue Light Patrol dan Patroli tiga pilar.
Namun, kegiatan preventif tersebut dirasa kurang efektif sehingga pada saat operasi mandiri kewilayahan kedua, Polda Bali menggelar Operasi Sikat Agung dengan sasaran yakni 3C (Curat, curas dan curanmor). Hasilnya, Polda Bali dan Polres jajaran berhasil mengungkap 115 kasus dan menangkap 136 tersangka.
Soelistijono mengatakan terkait pengamanan World Water Forum, pihaknya telah menyiapkan skema operasi gabungan TNI-Polri serta pemangku kepentingan lainnya mulai dari kedatangan delegasi, pelaksanaan kegiatan hingga kepulangan delegasi ke negaranya. Begitu pula keamanan di pintu masuk Bali diperketat agar pelaksanaan kegiatan internasional tersebut dapat dilaksanakan dengan sukses.
"Kami sudah siap semua. Polanya sama seperti G20 mulai dari kedatangan, pelaksanaan kegiatan hingga kepulangan delegasi," kata dia.