Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan pelatihan wirausaha muda bagi 100 pemuda yang berasal dari perwakilan organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan siswa SMA dan SMK.
“Melalui kegiatan ini kami berharap dapat menumbuhkan, mengembangkan dan menciptakan wirausaha muda yang mandiri, kemudian tangguh dan mempunyai jiwa berdaya saing sebagai bekal para pemuda dalam melaksanakan kehidupannya,” ujar Sekretaris Disdikpora Kabupaten Badung I Gusti Bagus Adi Parwata di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan kewirausahaan pemuda yang dilakukan didasarkan pada karakteristik pemuda itu sendiri dengan tetap memperhatikan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat.
“Untuk menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses itu jalannya tidak mudah. Seorang pengusaha itu sebenarnya adalah seseorang yang punya ide, kreatif dan inovatif serta senang dengan terobosan,” kata dia.
Untuk itu, Gusti Bagus Adi Parwata berpesan kepada para peserta pelatihan agar mengikuti kegiatan itu dengan baik, tekun, serius dan bersungguh-sungguh sehingga mampu mendapatkan wawasan dari narasumber untuk membangun harapan yang optimis dalam bisnis masa depan.
“Kalau ingin sukses di bidang apapun termasuk di bidang bisnis, maka bergabunglah pada barisan orang yang optimis, yang berfikirnya positif, yang jiwanya terang yang mau bekerja untuk mengejar sukses,” ungkap dia.
Ketua panitia kegiatan Dewa Made Muartha menambahkan pelatihan itu dilaksanakan sebagai upaya menciptakan wirausaha muda yang mandiri dan berdaya saing serta membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan generasi muda yang mampu bersaing, handal dan unggul.
Menurut dia, kewirausahaan juga merupakan salah satu dimensi penting dalam membentuk jiwa pemuda Indonesia yang perlu dikembangkan untuk mendorong kemandirian pemuda di bidang ekonomi mengingat masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia saat ini.
“Pelatihan ini kami selenggarakan juga terkait dengan fenomena pengangguran di kalangan terdidik selain disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan juga disebabkan karena tidak sinkronnya kualifikasi lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja atau usaha,” kata dia.
Pada pelaksanaannya, pelatihan itu dibagi dalam dua angkatan dengan angkatan pertama yang berlangsung dari 17-19 April, dan kedua berlangsung dari tanggal 24-26 April tahun 2024 dengan peserta sebanyak 50 orang untuk masing-masing angkatan.