Denpasar (ANTARA) -
PT PLN (Persero) menyiapkan sebanyak 76 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 30 lokasi di Bali untuk mendukung operasional kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.
"SPKLU di jalur mudik semua siap. Kita punya 76 unit di 30 lokasi. Termasuk di jalur-jalur menuju tempat wisata," kata General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana di Denpasar, Bali, Sabtu.
Udayana menjelaskan PLN memberikan kemudahan untuk mengecek lokasi SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile. Bagi para pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi daya, tinggal buka aplikasi PLN Mobile, kemudian pilih fitur electric vehicle, lalu pilih SPKLU.
Di situ, akan ditampilkan sejumlah SPKLU yang terdekat dan aktif dengan lokasi pengguna mobil listrik, atau menghubungi hotline 087771112123 sehingga diharapkan perjalanan mudik dapat berlangsung dengan nyaman.
Baca juga: Seribuan konsumen di Bali manfaatkan promo tambah daya PLN
Karena itu, para pemudik atau wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak khawatir dengan ketersediaan daya yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik.
"Kami harapkan tidak usah kwartir pengguna SPKLU baik yang mudik maupun tidak mudik/Lebaran. Kami pastikan SPKLU 76 unit siap mensupport termasuk kontak center," katanya.
Menurut Udayana, penggunaan mobil listrik sudah masif. Karena itu, diharapkan ada peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang khususnya penggunaan alat transportasi yang rendah emisi. Penggunaan kendaraan listrik pun diyakini selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga dapat menunjang perekonomian masyarakat.
"Ini juga akan mendukung bagaimana keharmonisan alam di Bali, mendukung pariwisata Bali otomatis mendukung perekonomian di Bali," kata Udayana.
Terkait dengan titik rawan selama periode Lebaran atau Idul Fitri 1445 Hijriah, PLN memetakan ada 96 lokasi mulai dari tempat ibadah, lokasi umum, lokasi sholat, bandara, tempat wisata, pusat perbelanjaan dan pelabuhan.
PLN pun sudah mensiasati langkah-langkah antisipasi terhadap keadaan yang bersifat kontinjensi.
Daya mampu kelistrikan di Bali pada Idul Fitri tahun 2024 ini, kata Udayana , diprediksi mencapai 1.371 mega watt (MW) dengan beban puncak 822 MW.
Dengan demikian terdapat cadangan yang cukup.
"Kalau ada gangguan kami siapkan mitigasi kabel laut kita bebani dengan cadangan. Kalau ada gangguan pembangkit di Bali kita pastikan kabel akan support," kata dia.
Demikian juga resiko-resiko emergency seperti gangguan petir, unit transmisi sudah menambahkan peralatan untuk mencegah petir misalnya transmisi lightning arrester (penangkal petir) di beberapa tempat yang rawan petir.