Perusahaan Umum (Perum) LKBN ANTARA atau Kantor Berita ANTARA menjadi mitra media resmi penyelenggaraan Liga Bola Basket Indonesia (Indonesian Basketball League/IBL), yang dibentuk Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) sejak 2003.
Sekretaris Perusahaan Perum LKBN ANTARA Indri Prasetyowati menjelaskan bahwa kerja sama media partner official dengan IBL, menjadi salah satu bukti kepedulian ANTARA dalam perkembangan olahraga basket di Indonesia.
"Tentu saja kami bangga dapat turut mendukung IBL, apalagi ANTARA merupakan satu-satunya media partner bagi IBL di musim 2024 ini. Kami harap kerja sama ini juga dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, dan juga para pecinta olahraga bola basket," kata Indri di Jakarta, Jumat.
Baca juga: ANTARA turut berangkatkan pemudik lewat "Mudik Asik Bersama BUMN"
Ia membeberkan, ANTARA sebagai perusahaan yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selalu berpartisipasi aktif mendukung perkembangan dan kemajuan olahraga di tanah air.
Melalui melalui portal berita antaranews.com dan antarafoto.com, ANTARA siap memberikan dukungan pemberitaan untuk setiap pertandingan IBL musim 2024 secara lengkap, serta mengulik serba-serbi IBL dari sisi yang berbeda, melalui berita teks, foto dan juga video.
Selain itu, ANTARA juga siap memproduksi program siniar (podcast) terkait perkembangan bola basket tanah air, serta menyajikan wawancara eksklusif bersama para pemain dan ofisial.
Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya kolaborasi dengan ANTARA gali potensi Cilongok Banyumas
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengaku senang dengan adanya jalinan kerja sama mitra media resmi tersebut.
Menurut Junas, kerja sama itu secara tidak langsung akan membantu percepatan perkembangan bola basket di Indonesia.
"Kami senang sekali bekerja sama dengan kantor berita ANTARA yang memiliki jaringan sangat luas. Kerja sama ini akan membantu percepatan informasi tentang IBL kepada masyarakat," kata Junas.
IBL pertama kali bergulir pada 2003 dengan 12 klub peserta. Saat itu, liga dikelola oleh PP Perbasi secara independen.
Pengelolaan liga juga sempat dialihkan ke PT. Deteksi Basket Lintas (DBL) pada 2010, sehingga berubah nama menjadi National Basketball League (NBL). Namun, pada 2015 liga bola basket profesional itu berubah nama kembali menjadi IBL.
Sekretaris Perusahaan Perum LKBN ANTARA Indri Prasetyowati menjelaskan bahwa kerja sama media partner official dengan IBL, menjadi salah satu bukti kepedulian ANTARA dalam perkembangan olahraga basket di Indonesia.
"Tentu saja kami bangga dapat turut mendukung IBL, apalagi ANTARA merupakan satu-satunya media partner bagi IBL di musim 2024 ini. Kami harap kerja sama ini juga dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, dan juga para pecinta olahraga bola basket," kata Indri di Jakarta, Jumat.
Baca juga: ANTARA turut berangkatkan pemudik lewat "Mudik Asik Bersama BUMN"
Ia membeberkan, ANTARA sebagai perusahaan yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selalu berpartisipasi aktif mendukung perkembangan dan kemajuan olahraga di tanah air.
Melalui melalui portal berita antaranews.com dan antarafoto.com, ANTARA siap memberikan dukungan pemberitaan untuk setiap pertandingan IBL musim 2024 secara lengkap, serta mengulik serba-serbi IBL dari sisi yang berbeda, melalui berita teks, foto dan juga video.
Selain itu, ANTARA juga siap memproduksi program siniar (podcast) terkait perkembangan bola basket tanah air, serta menyajikan wawancara eksklusif bersama para pemain dan ofisial.
Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya kolaborasi dengan ANTARA gali potensi Cilongok Banyumas
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengaku senang dengan adanya jalinan kerja sama mitra media resmi tersebut.
Menurut Junas, kerja sama itu secara tidak langsung akan membantu percepatan perkembangan bola basket di Indonesia.
"Kami senang sekali bekerja sama dengan kantor berita ANTARA yang memiliki jaringan sangat luas. Kerja sama ini akan membantu percepatan informasi tentang IBL kepada masyarakat," kata Junas.
IBL pertama kali bergulir pada 2003 dengan 12 klub peserta. Saat itu, liga dikelola oleh PP Perbasi secara independen.
Pengelolaan liga juga sempat dialihkan ke PT. Deteksi Basket Lintas (DBL) pada 2010, sehingga berubah nama menjadi National Basketball League (NBL). Namun, pada 2015 liga bola basket profesional itu berubah nama kembali menjadi IBL.