Denpasar (Antara Bali) - Guru besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Prof Dr I Nyoman Darma Putra menilai pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu (kekidung/kidung) dalam acara interaktif di media radio dan televisi di Bali akan membantu memopulerkan nilai-nilai kearifan lokal.
"Siaran interaktif kekidung yang diminati masyarakat dari semua golongan itu mampu melestarikan tradisi menembangkan teks-teks sastra tradisional atau `magegitaan` sekaligus menggalakkan penggunaan bahasa daerah Bali," kata Prof Darma Putra di Denpasar, Senin.
Ia bersama tiga dosen lainnya dari Bali pekan lalu mendapat kepercayaan menjadi pembicara dalam seminar di "Asia Research Institute (ARI) National University of Singapore" di Singapura yang melibatkan peserta dari berbagai negara.
Dalam kertas kerjanya yang berjudul "Popularizing Religious Values through Textual Singing on Interactive Radio and TV Programs in Bali", Prof Darma Putra memaparkan sejak era reformasi yang membuka kebebasan berekspresi, media penyiaran (elektronik) di Pulau Dewata membuka program "talk show" interaktif.
Program siaran langsung itu dikemas secara interaktif yang diisi dengan menembangkan dan mengartikan tembang-tembang tradisional Bali seperti gaguritan.
"Semula magegitaan hanya digelar untuk pengiring upacara agama yang penggemarnya sangat terbatas, namun sejak tampilnya di media penyiaran secara interaktif kini berkembang pesat dengan jumlah penggemar yang sangat banyak," ujarnya. (*/ADT/T007)
Siaran Kidung Populerkan Kearifan Lokal
Senin, 4 Februari 2013 9:59 WIB