Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan kesulitan utama dalam proyek pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, terletak pada pembangunan atap yang berbentuk melengkung.
"Tingkat kesulitan utama itu di atap. Karena melengkung seperti itu," kata Dahlan saat mengunjungi kompleks Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat.
Bentangan tiap tiang penyangga atap melengkung itu mencapai 60 meter. Belum lagi, kerangka atap baja dengan desain lengkungan itu cukup merepotkan dari sisi konstruksi.
Lengkungan seperti itu, tambahnya, harus dibuat di pabriknya di Surabaya, lalu dibongkar untuk dibawa ke bandara dan kemudian dipasar di atas bandara.
Selain itu, dia juga mengaku bahwa pengembangan bandara memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena dilakukan di lokasi bandara lama.
"Kalau di sini mau bangun apron saja harus bongkar yang lama, itu kesulitan utamanya. Bongkar terminal juga harus ada penampungan barang," katanya.
Meski kesulitan, Dahlan mengaku optimistis pembangunan bandara bisa selesai akhir Juni. Dia juga menyampaikan hingga saat ini pembangunan bandara senilai Rp2,8 triliun itu secara keseluruhan telah mencapai 55 persen. (LHS/T007)