Denpasar (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi melarang para anggota TNI memfasilitasi kegiatan kampanye pasangan calon atau pun calon tertentu selama perhelatan Pemilihan Umum 2024.
"Sudah sering disampaikan dan diingatkan, juga sudah tercantum dalam Buku Saku bahwa TNI tidak boleh memihak, mendukung, membantu, memfasilitasi siapapun dan apapun yang berkaitan dengan Pemilu. Diharapkan agar di satuan jajaran masing-masing untuk selalu diingatkan kepada prajurit dan keluarganya," ujar Harfendi saat memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan I Gusti Ngurah Rai, Asrama Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar, Rabu.
Hal tersebut, kata Pangdam, berlaku juga jika ada anggota TNI yang mengundurkan diri lalu mencalonkan diri menjadi anggota legislatif atau yang lainnya. Dirinya meminta Keluarga Besar TNI agar tidak membantu calon tertentu dalam bentuk apapun.
Hal ini ditegaskan Pangdam Udayana mengingat sudah ada sembilan orang dari anggota keluarga TNI di Kodam IX/Udayana yang telah meminta ijin untuk menjadi calon anggota legislatif.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana tegaskan Ibu kandung infanteri adalah rakyat
"Karena ini yang sangat sensitif, kalau ada istrinya yang mau nyaleg, agar jangan menggunakan atribut partai saat pulang ke rumah komplek atau asrama. Kepada Babinsa di wilayah binaannya juga agar berhati-hati dalam bertindak, jika ada kampanye agar tidak terlibat terlalu dekat meskipun maksudnya hanya untuk pengamanan," kata Pangdam.
Pangdam menekankan kepada seluruh Prajurit Kodam IX/Udayana agar tidak terprovokasi dengan hal apapun yang pada akhirnya membuat citra negatif dan menyudutkan TNI, seperti contohnya kegiatan kampanye massa dengan motor berknalpot brong yang menggeber-geber di depan komplek TNI.
Harfendi menekankan agar tidak terpancing emosi jika hal tersebut terjadi di wilayah Kodam IX/Udayana.
"Jika ingin mencegah atau menegur mereka agar memperhatikan caranya, lakukan dengan cara yang humanis dan hindari terjadinya kontak fisik. Silahkan diusir dengan cara yang humanis, jangan juga dibiarkan mereka menggeber-geber di depan markas TNI. Kita jangan terbawa emosi. Koordinasikan dengan pihak Kepolisian," kata Pangdam.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana dan FKUB Bali sepakat wujudkan pemilu damai
Pangdam juga menyampaikan pesan dari Panglima TNI dan Kasad, agar setiap individu Prajurit harus membuat citra positif dan menjaga nama baik TNI.
Pangdam menjelaskan bahwa Kodam IX/Udayana dan jajaran telah melaksanakan berbagai kegiatan sosial dengan masyarakat yang meningkatkan citra positif TNI, seperti pembersihan pasar, sungai, pantai dan menanam pohon. Hal itu merupakan tugas TNI dalam pengabdian kepada masyarakat.
Pangdam berpesan agar seluruh jajaran Kodam IX/Udayana dapat menggaungkan Pemilu damai, sebab TNI sebagai Patriot penjaga keutuhan negara ini harus dapat mengawal demokrasi Indonesia demi menjaga stabilitas politik, keamanan dan ketertiban.
Sinergitas yang erat antara TNI, pemerintah dan lembaga terkait juga merupakan kunci untuk membangun dan memelihara postur pertahanan yang tangguh, kuat dan efektif demi melindungi Negara dan masyarakat dari berbagai ancaman.
"Mudah-mudahan kita semua selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam melaksanakan tugas kita, serta tentunya kita selalu berdoa agar Pesta Demokrasi yang sedang dan akan berlangsung ini bisa berjalan dengan tertib, aman dan damai, yang nantinya akan melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang pastinya dapat memajukan dan membangun bangsa dan negara ini," kata Harfendi.