Gianyar, Bali (ANTARA) - Penjabat Bupati Gianyar Dewa Tagel Wirasa mengunjungi 44 Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali, untuk menyerap berbagai aspirasi, termasuk masalah dan kiat sukses dari masing-masing lokasi.
“Saya akan mengunjungi semua TPS3R yang jumlahnya mencapai 44 tempat untuk menyerap apa kendala dan apa kunci sukses dari masing-masing TPS3R. Sehingga nanti bisa dirumuskan dalam sebuah kebijakan percepatan pelaksanaan sehingga keberhasilan ini bisa segera dinikmati,” ujarnya saat mengunjungi tempat pengolahan sampah di TPS3R Desa Keliki, Tegalalang.
Tagel Wirasa dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Sabtu, menyampaikan bahwa masalah sampah merupakan masalah bersama yang sulit untuk diselesaikan. Namun, Provinsi Bali telah memiliki kebijakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan TPS3R. Bahkan, Kabupaten Gianyar telah memiliki 44 TPS3R yang tersebar di masing-masing desa yang ada di Gianyar.
Tagel Wirasa juga mengatakan bahwa masalah sampah akan menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan baik.
“Sampah kalau tidak ditangani dengan baik akan menjadi bom waktu ke depan. Beberapa kejadian sudah kita lihat bersama, kemarin di TPA Suwung hampir sebulan lebih itu ada kebakaran yang sulit ditanggulangi,” ujarnya.
Apalagi, menurut dia, arah kebijakan ke depan adalah seluruh TPA akan ditutup, sehingga tidak ada lagi TPA.
Ia berharap masyarakat menyadari bagaimana mengelola sampah untuk memelihara lingkungan.
“Jadi intinya kesuksesan itu baru bisa akan terjadi ketika masyarakat memiliki kesadaran memilah sampahnya dari rumah,” katanya.
Baca juga: Forkom Desa Wisata Bali usulkan TPS3R didirikan tiap kecamatan
Birokrat asal Tampaksiring tersebut juga menekankan bahwa program TPS3R di Gianyar sudah bagus dan sudah bekerja sama dengan Puspa Aman dan Aku Hatinya yang digerakkan oleh PKK.
Puspa Aman ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana melakukan ketahanan pangan dari rumah tangga.
Dengan Puspa Aman ini, kata dia, masyarakat diedukasi untuk melaksanakan ketahanan pangan dan keberagaman pangan dari tingkat rumah tangga. Hal ini juga menghindari dampak inflasi karena harga cabai misalnya bisa naik berkali-kali lipat. Dengan memiliki tanaman di pekarangan, kenaikan harga tidak akan terlalu berdampak.
“Kita juga mendorong adanya pertanian organik yang akan didukung pupuk kompos dari TPS3R sehingga bisa mengembalikan kesuburan tanah dengan cepat. Hasil kajian jika pertanian organik dilakukan dengan cara yang benar hasilnya tidak akan jauh berkurang,” katanya.
Selain TPS3R Desa Keliki, Bupati Gianyar juga mengunjungi TPS3R di Desa Taro, Sebatu, Pupuan, dan Kedisan.