Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta meresmikan Gedung 2 A RSUD Bangli, Provinsi Bali, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil, dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data based riwayat kesehatan pasien.
"Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum. Pemerintah wajib hadir melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan,' kata Bupati Bangli saat peresmian, demikian siaran pers Diskominfo Bangli, Kamis.
Pemkab Bangli menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas pembangunan, dimana keberhasilan pembangunan kesehatan akan sangat menentukan Human Development Index seiring keberhasilan sektor pendidikan dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat.
Peresmian Gedung 2 A (Artha Mahotama) RSUD Bangli ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Bangli dan penandatangan prasasti yang didampingi Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Sekda Bangli, Ida Bagus Gde Giri Putra Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Direktur RSUD Bangli, dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Sp.An.,
Direktur RSUD Bangli I Dewa Gede Oka Darsana
menyampaikan, pembangunan Gedung 2 A RSUD Bangli merupakan pembangunan lanjutan tahap ketiga dari pembangunan fisik RSUD Bangli berdasarkan rencana induk.
Pemkab Bangli telah sukses melaksanakan pembangunan dua gedung RSUD, yakni Gedung 1 A dan Gedung 1B, dari sumber anggaran Pinjaman Daerah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp 71 miliar, dan APBD Kabupaten Bangli dari surplus BLUD RSUD Bangli sebesar Rp36 miliar.
Baca juga: Bupati Bangli supervisi pembangunan RSUD dan pasar Singamandawa
menyampaikan, pembangunan Gedung 2 A RSUD Bangli merupakan pembangunan lanjutan tahap ketiga dari pembangunan fisik RSUD Bangli berdasarkan rencana induk.
Pemkab Bangli telah sukses melaksanakan pembangunan dua gedung RSUD, yakni Gedung 1 A dan Gedung 1B, dari sumber anggaran Pinjaman Daerah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp 71 miliar, dan APBD Kabupaten Bangli dari surplus BLUD RSUD Bangli sebesar Rp36 miliar.
Baca juga: Bupati Bangli supervisi pembangunan RSUD dan pasar Singamandawa
Pembangunan Gedung 2 A ini merupakan pembangunan tahap ketiga sebagai bentuk tanggung jawab RSUD kepada masyarakat untuk menyediakan pelayanan rawat inap yang representatif dan memenuhi standar akreditasi, dengan pagu anggaran sebesar Rp40 miliar, terdiri dari dua sumber dana yaitu DAK Kesehatan sebesar Rp15 miliar dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp25 miliar.
"Gedung 2A ini terdiri dari 3 lantai, secara tampak luar gedung ini sudah finishing, namun karena keterbatasan anggaran secara fungsi baru bisa dioperasikan hanya di lantai tiga yang terdiri dari 33 kamar yang diperuntukkan sebagai ruang rawat inap VIP dan VVIP. Sementara lantai satu dan lantai dua belum finishing," kata Direktur RSUD Bangli.
"Gedung 2A ini terdiri dari 3 lantai, secara tampak luar gedung ini sudah finishing, namun karena keterbatasan anggaran secara fungsi baru bisa dioperasikan hanya di lantai tiga yang terdiri dari 33 kamar yang diperuntukkan sebagai ruang rawat inap VIP dan VVIP. Sementara lantai satu dan lantai dua belum finishing," kata Direktur RSUD Bangli.
Pembangunan dan penataan Gedung dan perbaikan pelayanan akan terus diupayakan oleh RSUD Bangli, di tahun 2024 gedung rawat inap di sisi utara akan dilakukan rehabilitasi dengan anggaran DAK Bidang Kesehatan sebesar Rp3,8 miliar.
Baca juga: Dua tenaga kesehatan Bangli terima penghargaan di Istana Negara
Selain itu RSUD juga melakukan pembangunan kantin dan penataan parkir di area belakang dengan pendanaan hibah CSR dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur).
Baca juga: Dua tenaga kesehatan Bangli terima penghargaan di Istana Negara
Selain itu RSUD juga melakukan pembangunan kantin dan penataan parkir di area belakang dengan pendanaan hibah CSR dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur).
Selain penataan fisik, RSUD Bangli juga terus berbenah dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM baik medis spesialis, medis umum, dan nakes lainnya, meningkatkan inovasi layanan, melengkapi alat kedokteran, digitalisasi layanan, mengembangkan layanan unggulan, manajemen yang lebih profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.