Bangli, Bali (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli menjadi duta Kabupaten Bangli dalam lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) tingkat Provinsi Bali tahun 2019.
”Dari bulan Januari hingga Juni 2019, dari total 348 persalinan di RSUD Bangli, tidak ditemukan kasus kematian ibu melahirkan atau nol kematian,” kata Ketua GRSSI-B RSUD Bangli dr IGA Gede Agung Wiradharma, dalam laporannya kepada tim penilai, di Bangli, Rabu.
Kedatangan tim penilai yang diketuai dr Kadek Iwan Darmawan di Kabupaten Bangli, diterima oleh Kadis Kesehatan Bangli dr Nengah Nadi, Direktur RSUD Bangli dr Wayan Sudiana dan tim GRSSI-B RSUD Bangli.
Untuk mendukung pelayanan ibu dan bayi, tim GRSSI-B di RSUD Bangli membuat program Ponek, Klinik Kebidanan dan KB, Klinik Anak, Klinik Gizi dan Klinik Tumbuh Kembang Anak.
Selain itu, GRSSI-B RSUD Bangli juga membuat program unggulan seperti Case Manager Real Time (CMRT), Sistem Informasi Mutu PelayananTerintegrasi dan Komprehensif (Simpati) dan Sistem Informasi Insiden Keselamatan Pasien (Sidenlapas), kata Gede Agung Wiradharma.
Dalam sambutan Bupati Bangli I Made Gianyar yang dibacakan Kadis kesehatan Nengah Nadi menyampaikan, GRSSI-B merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh seluruh komponen pembangunan kesehatan, yang bekerjasama untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) karena melahirkan serta penurunan Angka Kematian Bayi (AKB).
Menurut dia, GRSSI-B menjadi sangat penting dilaksanakan, mengingat program ini sesungguhnya adalah program pemerintah untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sejak awal, sejak bayi dalam kandungan dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh kualitas kesehatan ibu hamil sekaligus bayi yang ada dalam kandungannya.
Melihat pentingnya program GRSSI-B maka Pemerintah Kabupaten Bangli akan berkomitmen penuh untuk mendukung pelaksanaanya, khususnya di RSUD Bangli sebagai sentral pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Bangli.
"Kita sangat menaruh harapan besar pada program GRSSI-B dalam menekan AKI dan AKB di Kabupaten Bangli. Untuk mendukung program ini, secara bertahap kita akan terus upayakan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan RSUD Bangli sesuai standar yang ditetapkan," katanya.
Kepada tim penilai, Bupati Made Giayar juga berpesan agar selain memberikan penilaian secara obyektif tim juga diharapkan tetap memberikan pembinaan sehingga RSUD Bangli bisa terus berbenah demi perbaikan pelayanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi di RSUD Bangli.
Ketua tim penilai dr Kadek Iwan Darmawan pada kesempatan itu mengatakan, penilaian GRSSI-B tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pada penilaian tahun ini antara rumah sakit pemerintah dan swasta tidak lagi dibedakan, tetapi dijadikan satu dalam GRSSI-B.
Ia berharap, dengan format penilaian yang baru, rumah sakit yang ditunjuk oleh kabupaten/kota, merupakan rumah sakit terbaik dalam pelayanan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi.
Sedangkan dokumen penilaian masih sama dengan tahun lalu. Sehingga kita berharap rumah sakit Bangli khususnya yang sudah beberapa kali mengikuti lomba, tahun ini prestasinya bisa meningkat dengan penyajian data yang lengkap tentunya dengan implementasi yang bagus.
"Saya pastikan penilaian yang tim lakukan sangat obyektif dan transparan. Tidak ada istilah kasak kusuk, " tegas dia.