Denpasar (ANTARA) - Kepolisian Daerah(Polda) Bali menyatakan siap mengamankan sebanyak 306 gereja tersebar di Pulau Bali yang akan dijadikan tempat perayaan Natal 2023 untuk mengantisipasi ancaman serangan terorisme.
"Mengantisipasi serangan teror, Polda Bali menerjunkan tim penjinak bom yang dilengkapi peralatan khusus untuk melakukan sterilisasi sebelum tempat tersebut digunakan," kata Kepala Bidang Operasi (KaroOps) Polda Bali Komisaris Besar Polisi Soelistijono usai menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2023 di Lapangan Niti Mandala, Renon Denpasar, Bali, Kamis (21/12).
"Total gereja dan rumah tempat ibadah totalnya 306. Yang besar itu nanti kita akan melakukan sterilisasi, jadi ada beberapa gereja di Denpasar kita sterilisasi kemudian Pam (pengamanan) ring 1, 2 dan 3," kata Kombes Soelistijono.
Mantan Dirpolairud Polda Bali itu mengatakan untuk sterilisasi di ratusan tempat ibadah tersebut akan dilakukan H-2 oleh anggota. Begitupun selanjutnya selama rangkaian ibadah Natal 2023 selesai bersambung pada perayaan ibadah pergantian tahun.
Baca juga: Polda Bali siapkan solusi atasi kemacetan di kawasan Pantai Kuta
"Jadi sistem pengamanan gereja besar sesuai SOP pertama H-2 kita akan melakukan sterilisasi. Kemudian pola pam ring1, 2 dan 3. Jadi nanti ada beberapa anggota yang menggunakan pakaian preman di ring 1. Juga nanti kita siapkan peralatan setdoor terkait pemeriksaan jemaah yang akan masuk. Kemudian ada ring 2-3," katanya.
Selain tempat ibadah, prioritaskan pengamanan juga meliputi objek vital lainnya yakni objek wisata dan tempat acara malam pergantian tahun.
Hingga kini, Polda Bali baru menerima informasi terkait tempat acara pergantian tahun dengan skala besar yakni objek wisata Garuda Wisnu Kencana, Pantai Kuta dan Monumen Bom Bali (Ground Zero) di Kuta.
Untuk mengurai kemacetan khususnya di daerah Pantai Kuta dan Kuta Utara, Polda Bali melakukan rekayasa lalu lintas dan buka tutup jalur.
Baca juga: Polda Bali larang masyarakat rayakan pergantian tahun ledakan petasan
"Jadi rekayasa lantas itu di Kuta dan Kuta Utara. Itu sifatnya buka tutup. Kalau memang terlalu padat kita alihkan. Kalau mulai lengang kita buka lagi," kata dia.
Begitu pula di beberapa daerah Kuta Utara menuju Pantai Berawa khususnya jalur Atlas Beach Club, Finns Beach Club dan lainnya akan dilakukan metode yang sama. Pengalihan tersebut sangat penting mengingat jalur tersebut terbiasa dengan intensitas kendaraan tinggi dan juga kondisi ruas jalan sempit hingga menimbulkan kemacetan.
Polda Bali amankan 306 gereja cegah aksi terorisme
Kamis, 21 Desember 2023 14:45 WIB