Denpasar (Antara Bali) - PT Surveyor Indonesia menargetkan melakukan kerja sama dengan lima badan usaha milik negara (BUMN) ataupun instansi swasta di Bali dalam penerapan sistem manajemen keamanan dan keselamatan kerja (SMK3).
"Sampai saat ini belum ada BUMN atau instansi lainnya yang melakukan kerja sama dengan kami dalam penerapan SMK3 untuk di wilayah Pulau Dewata. Olehk karena itu kami target pada tahun ini minimal lima instansi," kata General Manager Surveyor Indonesia Kantor Cabang Surabaya, Baron Agung Wicaksono, usai acara BUMN Marketeers Club di Sanur, Kota Denpasar, Rabu.
Dia mengaku, baru satu saja perusahaan yang mengarah kerja sama di bidang keselamatan kerja itu yakni Indonesia Power. Hal itu disebabkan perusahaan milik negara tersebut sangat berkepentingan mengingat proses produksi yang mengandung risiko cukup besar.
"Kami menargetkan melakukan kerja sama dengan BUMN di bidang perhotelan, jasa, tentunya Indonesia Power termasuk PLN Distribusi Bali," ujarnya.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menyasar perusahaan swasta di bidang ekspor dan impor yang jumlahnya cukup banyak di wilayah Pulau Dewata.
Manfaat yang diterima oleh perusahaan jika bekerja sama dalam bidang tersebut adalah mendapatkan standar pelayanan terbaik dan terintergrasi sehingga sistem monitoring dalam pekerjaan meningkat. "Kami akan mengatur SMK3 perusahaan sehingga proses produksi dapat lebih baik dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan kerja," ucapnya.
Sementara itu Reply, selaku Kepala Kantor Pemasaran Surveyor Indonesia di Denpasar, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Jamsostek di Bali telah melakukan sosialiasi budaya K3 sesuai dengan Undang Udang No.50 2012 tentang Sistem Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kerja. (IGT/T007)
Lima BUMN di Bali Sasaran SMK3
Rabu, 23 Januari 2013 12:10 WIB