Jakarta (ANTARA) - BUMN pengelola bandara, yakni PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) mengungkapkan sejumlah strategi menghadapi peningkatan trafik di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan perseroan telah menyiapkan posko Nataru yang beroperasi 18 Desember 2023-4 Januari 2024, di mana diproyeksikan puncak mudik akan terjadi pada 22 Desember dan 29 Desember 2023 serta arus balik diproyeksikan terjadi pada 26 Desember 2023 dan 1 Januari 2024.
"Sejalan dengan peningkatan jumlah trafik angkutan udara, kami optimistis pergerakan trafik Nataru lebih tinggi dari pergerakan di Lebaran dan Nataru tahun lalu. Recovery rate (tingkat pemulihan) secara umum walaupun belum pulih seperti sebelum pandemi, tapi sudah mencapai 86 persen. Kami optimistis tahun ini akan jauh lebih tinggi," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Faik menyebut Menteri Perhubungan memperkirakan akan ada 107 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada periode Nataru 2023/2024. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu yang hanya 44 juta orang.
Kendati demikian, Faik mengaku masalah utama saat musim puncak seperti Lebaran dan Nataru adalah kesiapan armada pesawat. Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan mencatat bahwa tahun ini akan dilayani oleh 444 pesawat udara.
"Kalau dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu ada 412 unit, jadi ini sudah cukup sudah jauh lebih meningkat dibandingkan tahun lalu sehingga mudah-mudahan tahun ini isu yang terkait harga tiket yang tinggi karena keterbatasan armada dapat kita antisipasi," katanya.
Faik mengungkapkan AP I juga menyiapkan seluruh bandara yang dikelolanya untuk siaga 24 jam. Namun demikian, tiga bandara yang sudah pasti akan siaga 24 jam penuh diantaranya adalah I Gusti Ngurah Rai Bali, Sam Ratulangi Manado dan Sultan Hasanuddin Makassar.
AP I memproyeksi akan ada 4,1 juta penumpang dan 33 ribu pergerakan pesawat sepanjang periode angkutan Nataru 2023/2024.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Direktur Utama AP II Wendo Asrul Rose mengatakan hingga November 2023, trafik penumpang telah mencapai 72,5 juta penumpang dengan recovery rate mencapai 88 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.
"Secara korporasi, kalau kita lihat prediksi atau proyeksi trafik di dalam Posko Nataru 2023-2024 diperkirakan akan naik 8 persen dari semula di tahun 2022 3,7 juta penumpang, diperkirakan akan menjadi 4 juta penumpang," katanya.
Adapun trafik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang jadi bandara utama diperkirakan akan naik hingga 12 persen dengan trafik di bulan Desember 2023 menjadi yang terbesar sepanjang 2023.
"Saat Lebaran kemarin 7,4 juta penumpang di bulan Juli dan diperkirakan Desember ini 7,5 juta penumpang," katanya.
Lebih lanjut, terkait kesiapan menghadapi libur Nataru 2023/2024, Wendo mengatakan sejumlah bandara di bawah kelola AP II juga bersiaga 24 jam yakni Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Kualanamu Medan, dan Halim Perdana Kusuma Jakarta. Selain itu, ada lima bandara yang menambah jam operasinya yaitu Supadio Pontianak, Minangkabau Padang, Depati Amir Pangkal Pinang, Kertajati Jawa dan Radin Inten II Lampung.
"Untuk permohonan extra flight yang masuk ke kami ini per tanggal 31 November tercatat 456 pergerakan pesawat," kata Wendo.
Adapun puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 22 Desember dan 29 Desember 2023. Sementara arus balik diperkirakan akan terjadi pada 2 Januari 2024.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai catat penumpang tumbuh 86 persen
Baca juga: Dinas Pariwisata Bali dukung dibukanya rute penerbangan Denpasar - Banjarmasin
Baca juga: Bandara Ngurah Rai: Empat maskapai internasional ajukan tambahan penerbangan
Baca juga: AP I layani 6 juta penumpang pada Oktober 2023, Bandara Ngurah Rai jadi yang tersibuk