Badung (ANTARA) - Perum Bulog melanjutkan penyaluran cadangan beras pemerintah kepada penerima bantuan pangan (PBP) pada Desember 2023, setelah membagikan beras bantuan pangan tahap dua September, Oktober, dan November.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, Bulog akan menyalurkan beras hingga Maret 2024, namun tahun ini akan diselesaikan Desember sebanyak 210 ribu ton alokasi per bulan, bersamaan dengan penyaluran bantuan pangan tahap dua yang belum tuntas sekitar 5 persen.
“Jadi sebagaimana disampaikan Presiden, kami akan melaksanakan bantuan pangan dalam bulan Desember ini, jadi sudah dilaksanakan bantuan pangan tahap satu dan dua sampai November dan kami teruskan sampai Desember,” kata dia seusai penanaman 1.000 bibit bakau di Mangrove Tahura Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat.
Awaludin mengatakan seluruh kantor wilayah Bulog di daerah sudah menyiapkan bantuan ini, targetnya seluruh proses selesai sebelum penghujung Desember 2023.
“Ini kan baru tanggal 1 Desember, jadi baru mulai. Insya Allah kami lakukan sampai sebelum akhir bulan, sekaligus bantuan pangan tahap dua sudah hampir 100 persen, kemarin sudah 95 persen semoga selesai Desember, targetnya 100 persen,” ujarnya.
Kepada media ia menyampaikan bahwa masih ada daerah yang proses penyaluran bantuannya cukup sulit seperti Papua berdasarkan kondisi geografisnya, namun BUMN bidang pangan itu optimistis dapat menyelesaikan tugasnya.
Salah satu contoh kesiapan daerah dalam perpanjangan bantuan pangan ini adalah Bali, di mana menurut Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi mereka tinggal menyalurkan alokasi beras per bulan 1.855 ton mulai Desember ini.
“Kalau untuk September sampai dengan November sudah selesai 100 persen kemarin. Untuk bulan Desember ini lagi kami lakukan tracing, nanti kami salurkan. Kami tetap koordinasi dengan kabupaten/kota untuk bisa menyalurkan bantuan pangan ini,” kata dia.
Untuk perpanjangan bantuan, Bulog Bali mengaku sudah memetakan daerah dengan tingkat keperluan tertinggi hingga terendah, karena bantuan ini memang ditujukan untuk meredam kenaikan harga beras.
“Terbesar adalah wilayah Buleleng itu sekitar 500 ton per bulan, yang kedua Karangasem, dan yang paling kecil adalah Kota Denpasar sekitar 46 ton,” ujar Sony.
Baca juga: Bulog salurkan 200 ribu ton beras untuk turunkan HET beras premium
Baca juga: Pemkab Gianyar gelar pasar murah atasi harga beras naik
Baca juga: Bulog Jembrana sebut stok beras cukup sampai akhir tahun