Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan pendapatan para petani sebagai salah satu upaya untuk menekan alih fungsi lahan.
“Alih fungsi lahan terjadi karena pendapatan petani belum maksimal, maka dari itu kita terus memastikan pendapatan petani untuk dapat membeli produksi dari petani,’’ ujar Sekretaris Daerah (Sekda) I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Senin.
Ia menjelaskan, selain krisis energi secara global, krisis pangan yang terjadi akibat alih fungsi lahan terutama di wilayah Badung merupakan akibat dari sektor pariwisata yang terus bertumbuh.
Banyaknya pengunjung yang berlibur dan diiringi dengan banyaknya permintaan investasi di Badung juga perlu memanfaatkan ruang yang artinya juga terjadi perubahan alih fungsi lahan setempat.
Menurut dia, dari sisi yang lain dampak dari pertumbuhan pariwisata di wilayah itu sebenarnya juga akan membuat kebutuhan pangan yang sangat besar dan bisa menjadi suatu peluang bagi petani setempat.
“Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk memastikan kepada petani bahwa pendapatan di sektor pertanian tetap ada agar lahan pertanian juga tetap terjaga,” kata dia.
Sebagai salah satu program untuk meningkatkan pendapatan petani, pihaknya saat ini juga mendorong pertanian berbagai jenis komoditas seperti jagung yang merupakan sumber kalori pengganti beras.
“Kami juga hadir untuk membeli semua produk pertanian apabila ini dilakukan bukan hanya meningkatkan pendapatan para petani tetapi di hilirnya tentunya dapat menekan inflasi,” ungkap Sekda Adi Arnawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana mengatakan dalam menambahkan komoditas jagung merupakan salah satu bahan pangan yang dapat sering kali menimbulkan gejolak harga.
Selain sebagai bahan konsumsi, permintaan kebutuhan untuk industri terutama industri pakan sangatlah tinggi, itu sebabnya jagung menjadi salah satu komoditi pemicu inflasi di Indonesia termasuk di Bali.
“Mulai tahun ini Pemerintah Kabupaten Badung mengembangkan tanaman jagung seluas lima hektare Harapan kami ini dapat memotivasi, memberikan edukasi, menambah luas tanah, meningkatkan produktivitas kepada petani serta meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi neraca perdagangan di Badung,” kata dia.
Baca juga: Pemkab Badung sosialisasikan LP2B untuk tekan alih fungsi lahan
Baca juga: Unud: alih fungsi lahan ancam Subak sebagai Warisan Dunia
Baca juga: Ubud tertinggi alih fungsi lahan pertanian