Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengajak seluruh komponen masyarakat di provinsi setempat untuk mengintensifkan pengelolaan sampah berbasis sumber sebagai salah satu upaya bersama dalam penanganan sampah.
"Kita belajar dari kejadian terbakarnya TPA Suwung, kita tata kelola kembali pengelolaan sampah kita dengan mengintensifkan pengelolaan sampah berbasis dari sumber," kata Mahendra Jaya di Denpasar, Rabu.
Mahendra Jaya usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali menyampaikan bahwa dalam pengelolaan sampah berbasis sumber tentu perlu adanya perubahan paradigma di tengah masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Denpasar minta masyarakat simpan sampah sementara di rumah
Perubahan paradigma itu di antaranya dengan melakukan pemilahan sampah yang dihasilkan, baik sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun sumber penghasil sampah lainnya serta dibarengi dengan penegakan hukum.
Selain itu, ujar Mahendra Jaya, dengan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Terkait pembuangan sampah rumah tangga dalam kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang terbakar sejak Kamis (12/10), ia mengatakan sudah dilakukan kerja sama antardaerah dengan Kabupaten Gianyar dan Tabanan untuk membantu masalah sampah di Denpasar.
Mengenai dampak polusi udara yang terjadi sebagai akibat terbakarnya TPA Suwung, Mahendra Jaya menyampaikan bahwa telah dilakukan berbagai penanganan melalui kegiatan kemanusiaan seperti pembagian masker dan vitamin.
Baca juga: Bupati Badung Giri Prasta siapkan APBD Rp100 miliar untuk pengolahan sampah
Selain itu, juga menyiagakan puskesmas yang ada termasuk memberi bantuan khususnya bagi masyarakat sekitar yang terdampak.
Sebelumnya Wali Kota Denpasar, Bali, IGN Jaya Negara mengharapkan warga yang memiliki sampah dengan volume kecil agar dapat menyimpan sementara sampahnya di rumah, di tengah kondisi masih terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.
"Harapan kami, kalau masih memiliki tempat sampah yang bisa diikat dan tidak penuh sekali, agar jangan dibuang ke luar sampai kondisi normal," kata Jaya Negara.
Ia meminta masyarakat dapat ikut membantu dalam penanganan sampah karena TPA Suwung di Kota Denpasar, yang terbakar sejak Kamis (12/10) hingga saat ini tidak menerima pengiriman sampah.
"Kalau sedikit-sedikit sampah dibawa ke luar, kemudian pengelola membawa ke TPST-3R (Tempat Pengolahan Sementara Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan meluber ke jalan, justru lebih berbahaya," ucapnya.