Singaraja (ANTARA) - Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd mengatakan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dan merupakan jalan keluar atas permasalahan pembangunan bangsa.
"Pendidikan itu adalah sebuah bidang yang akan mengantarkan siapapun untuk membuat diri dan lingkungannya menjadi lebih baik," kata Lasmawan dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Singaraja, Bali, Rabu.
Menurut dia, tatkala dunia ini hancur dan semua piranti sosial, lembaga sosial, lembaga politik tidak berfungsi lagi, maka hanya pendidikan lah jalan keluar bagi manusia untuk membangun kembali dunia ini atau bangsa.
Adapun makna pernyataan tersebut begitu esensial dan menekankan bidang pendidikan memiliki peran yang strategis dan sangat penting dalam arah pembangunan negara.
“Untuk itulah negara sekarang menempatkan pendidikan sebagai salah satu prioritas pendanaan, prioritas pembangunan karena kita sadar bahwa dengan membangun pendidikan secara benar dan baik, itu berarti kita sudah membangun bangsa ini dengan benar. Inilah salah satu alasan kenapa ada Program Pendidikan Guru atau PPG, program akselerasi, kualifikasi, guru penggerak, dan seterusnya,” katanya.
Lasmawan menerangkan program PPG dinilai sebagai bukti bahwa mahasiswa adalah garda terdepan pembangunan bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan.
Dia berharap usai mengikuti program nasional ini, para peserta dapat dipilih oleh negara untuk diberikan posisi, salah satunya menjadi Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rektor yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Undiksha ini juga menegaskan dalam pelaksanaan PPG, Undiksha berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas mutu. Para dekan dan program studi pelaksana PPG diminta untuk memahami hal tersebut dan dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada para mahasiswa.
“Metode pendekatan mahasiswa PPG mestinya berbeda dengan mahasiswa yang lain karena kita mendidik orang-orang yang akan menjadi profesional,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd menjelaskan mahasiswa tersebut tidak hanya berasal dari provinsi Bali, tetapi juga dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NBT) dengan jumlah yang lebih banyak.
“Yang menyenangkan ada dari NTT dan NTB, dan itu jumlahnya jauh lebih banyak. Itu menunjukkan daya tarik PPG Undiksha, meskipun harus luring di sini mereka (mahasiswa) sudah siap untuk datang ke Undiksha,” katanya.
Usai mengikuti orientasi akademik, mahasiswa akan mengikuti perkuliahan selama dua semester yang dilaksanakan secara hibrid. Diharapkan seluruh tahapan dari PPG ini diikuti dengan baik sehingga para mahasiswa dapat lulus dan mampu menjadi calon guru yang profesional.
Adapun PPG prajabatan tahun ini, Undiksha mendapatkan alokasi mahasiswa sebanyak 284 orang. Akan tetapi yang lapor diri dan berlanjut mengikuti orientasi akademik sebanyak 258 orang yang terdiri atas enam bidang studi, yaitu Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan pengembangan perangkat lunak.
Rektor Undiksha: Pendidikan jalan keluar masalah pembangunan bangsa
Rabu, 13 September 2023 17:18 WIB