Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara simultan menggelar bazar pangan dan pasar murah sebagai upaya untuk mengatasi kenaikan harga beras sekaligus untuk pengendalian inflasi.
"Dalam bazar pangan maupun pasar murah juga disediakan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Kami laksanakan di tiap desa/kelurahan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa, di Denpasar, Rabu.
Bazar pangan dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar sebanyak 16 kali dalam setahun, sedangkan pasar murah digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar
Selain itu, ucap Suryawangsa, sudah ada gerai-gerai dari Bulog bekerja sama dengan lapak-lapak yang ada di Pasar Badung, Pasar Kereneng dan pasar desa yang ada di Kota Denpasar. "Beras SPHP dari Bulog ini sebagai penyeimbang di tengah tingginya harga beras," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Denpasar: Pasar murah berbasis banjar bisa jadi percontohan
Ia menambahkan, Perumda Pasar Sewakadarma juga setiap hari membuka gerai operasi pasar di lobi Pasar Badung, yang salah satunya juga menyiapkan beras SPHP.
"Intinya operasi pasar maupun berbagai langkah untuk penyediaan beras dengan harga lebih terjangkau itu sudah jauh-jauh hari dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar, bahkan sebelum ada instruksi dari Presiden," ujarnya.
Suryawangsa mengungkapkan saat ini harga beras premium di Kota Denpasar berkisar antara Rp13.500-14.000, kemudian beras medium dengan harga Rp12.500-13.000.
Sedangkan beras Bulog SPHP, yang merupakan beras medium harganya Rp10.000 per kilogram. "Masyarakat kami harapkan bisa memilih jenis beras yang mana sesuai dengan kemampuannya," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Badung gelar pasar murah tekan harga jelang Hari Raya Galungan
Menurut dia, untuk gerai atau lapak yang ada di pasar yang menjual beras SPHP juga telah berkoordinasi dengan Bulog
"Jadi tinggal dilihat saja di gerai itu ketika kurang bisa dipasok lagi, karena sudah ada koordinasi antara gerai yang disiapkan Bulog itu. Ketika habis didistribusikan lagi," ucap Suryawangsa.
Di sisi lain, Suryawangsa mengatakan Pemerintah Kota Denpasar juga memiliki cadangan pangan daerah sebanyak 125 ton beras yang dititipkan di Bulog.
"Cadangan pangan tersebut merupakan bantuan pusat 100 ton. Kemudian milik pemerintah daerah ada 10 ton dan tahun ini ditambahkan lagi 15 ton," katanya.