Denpasar (ANTARA) - Maybank Indonesia menanam sebanyak 2.000 bibit mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Denpasar, Bali, untuk mendukung target pemerintah menurunkan emisi menjadi nol karbon pada 2060.
"Ini aksi nyata untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Komisaris Independen Maybank Indonesia Budhi Dyah Sitawati di sela penanaman mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai Benoa, Denpasar, Bali, Jumat.
Setelah ditanam, pohon itu kemudian dipantau melalui laporan reguler dari salah satu aplikasi digital yang menghitung jejak karbon guna memastikan pohon bakau itu tumbuh.
Selama tiga tahun pertama dilakukan pemantauan terhadap penanaman mangrove itu karena pada usia tersebut akar mangrove sudah kuat mencengkram lapisan tanah.
Tanaman dengan nama latin Rhizopora itu diharapkan mampu menahan potensi abrasi di pesisir pantai sehingga membantu menjaga keanekaragaman hayati.
Selain itu, mangrove berperan menyerap karbon sehingga secara alami menjadi solusi dari dampak perubahan iklim.
Adapun potensi karbon yang dapat diserap dari 2.000 bibit mangrove itu diperkirakan mencapai 58.600 kilogram CO2 selama delapan tahun.
Sementara itu, Kepala Tahura Ngurah Rai Bali Ketut Subandi mengapresiasi program berkelanjutan dari korporasi itu karena membantu pemerintah menjaga lingkungan dari bahaya karbon dan perubahan iklim.
Ia menjelaskan pemantauan penting karena rata-rata mangrove setelah ditanam tumbuh sempurna mencapai sekitar 60 persen karena terseleksi oleh alam
"Kami berharap ini berkontribusi mencapai target penurunan emisi karena ini bermanfaat. Kami juga berharap tak hanya menanam tapi memastikan pertumbuhannya tetap hidup," katanya.
Penanaman mangrove itu dilakukan menjelang lomba lari internasional, Maybank Marathon 2023 yang dilaksanakan pada Minggu (27/8).
Selain dari jajaran bank nasional tersebut, beberapa peserta marathon itu juga ikut menanam mangrove di antaranya komunitas dari Pusat Pemberdayaan Disabilitas (Puspadi) Bali.
"Kami ingin berpartisipasi karena mangrove itu penting bagi masyarakat khususnya di pesisir dan menyerap karbon sehingga polusi bisa menurun," kata Koordinator Program Puspadi Bali Made Gunung.
Adapun luas ekosistem mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai merupakan yang paling besar di Bali, mencapai 1.373,5 hektare dari total luas mangrove di Pulau Dewata mencapai 1.894 hektare, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021.