Denpasar (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2AP3KB) Kota Denpasar bersinergi dengan Tim Penggerak PKK memberikan bantuan alat penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting untuk penyuluhan di posyandu.
Kepala Dinas P2AP3KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati di Denpasar, Selasa, mengatakan BKB Kit Stunting merupakan sarana bantu penyuluhan berupa seperangkat alat permainan edukatif beserta materi yang digunakan kader posyandu untuk memberikan penyuluhan.
"BKB Kit Stunting ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan penerapan pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi angka stunting," ujarnya.
Bantuan diserahkan Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara untuk tiga lokasi yakni Banjar Abian Kapas di Kelurahan Sumerta, Banjar Abasan di Kelurahan Dangin Puri Kangin, dan Banjar Kaja di Kelurahan Serangan.
"Kami menyerahkan pada tiga lokasi di Kota Denpasar dengan menyasar banjar-banjar (dusun) yang biasanya digunakan untuk penyelenggaraan posyandu," ujarnya.
Seperangkat BKB Kit Stunting yang diserahkan terdiri dari buku bahan penyuluhan, alat pantau tumbuh kembang anak yang terdiri atas kalender pengasuhan, alat permainan edukatif, dan juga media penyuluhan bagi orang tua.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara mengemukakan penyerahan alat bantu BKB Kit Stunting tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program di Kota Denpasar dalam upaya pembinaan karakter kepada anak-anak.
Alat bantu ini diharapkan akan mendukung upaya peningkatan kegiatan pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar.
"Semoga pelayanan pendidikan yang kita berikan kepada anak-anak usia dini ini dapat membuat mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Kami di TP PKK Kota Denpasar siap bersinergi mendukung program pola asuh anak, utamanya untuk pencegahan stunting," katanya.
Menurut dia, langkah pencegahan stunting ke depannya memerlukan pengawasan dan pendidikan dari orang tua. "Sejalan dengan peningkatan SDM yang cerdas dan berkualitas menjadi tugas dan tanggung jawab kita selaku orang tua," kata Sagung Antari.