Denpasar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar, Bali, memanfaatkan momentum kirab bendera Pemilu 2024 untuk sosialisasi kepada kelompok disabilitas, pemilih pemula, dan perempuan.
“Pemilu ini adalah pemilu inklusif dalam arti berkeadilan, jadi semua segmen, termasuk disabilitas kita dorong, kita berikan informasi untuk dapat menggunakan hak pilihnya nanti di 2024,” kata Ketua KPU Denpasar I Wayan Arsa Jaya. di Denpasar, Minggu.
Dia mengatakan KPU Denpasar mulai menjalankan sosialisasi dengan bendera kirab hingga Minggu (13/8) mendatang, setelah sebelumnya bendera tersebut dipegang KPU Gianyar selama satu minggu.
Pada kegiatan penyerahan bendera kirab tersebut seluruh partai politik peserta Pemilu 2024 hadir untuk proses deklarasi dengan tujuan nantinya pemilu berlangsung damai, demokratis dan sebisa mungkin tanpa sengketa karena seluruh proses dilakukan terbuka.
Baca juga: Bupati Klungkung: Kirab Pemilu 2024 itu pendidikan politik
“Kami menargetkan selaras dengan target KPU yaitu jumlah pemilih di atas 80 persen, mudah-mudahan bisa terwujud,” ujar Arsa.
Ketua KPU Denpasar ini menyampaikan selain disabilitas, pihaknya juga memanfaatkan momentum untuk sosialisasi kepada kelompok pemilih pemula dan perempuan.
Arsa mengatakan pihaknya memilih kegiatan sosialisasi kepada pemilih pemula lantaran pada pesta demokrasi kali ini karena terjadi peningkatan jumlah pemilih dari kelompok tersebut, di mana berdasarkan proyeksi daftar pemilih tetap sebanyak 30 persen adalah pemilih pemula dan pemilih muda.
“Itu alasan utama kami mendorong pemilih pemula dan pemilih muda untuk mendapatkan sosialisasi dan dorongan agar berpartisipasi lebih masif dalam proses Pemilu 2024,” kata dia.
Selain itu, kata dia, juga alasan pihaknya menyasar segmen perempuan karena ingin berfokus terutama kepada ibu rumah tangga agar ada dorongan meningkatkan partisipasi dari dalam rumah tangga.
Mulanya, kata dia, KPU Denpasar hendak mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi, namun libur Hari Raya Galungan dan Kuningan membatalkan niat tersebut, sehingga mereka mengubah strategi.
“Jadi ada beberapa kegiatan yang menyasar lokasi pura seperti di Pura Sakenan. Tanggal 9 Agustus nanti kita melakukan aksi bersih sekaligus proses sosialisasi di area pura Sakenan, sekaligus juga acara penanaman pohon sebagai wujud bahwa pemilu ini ramah lingkungan,” ujar Arsa.