Wakil Bupati Badung, Bali I Ketut Suiasa mengatakan peringatan Hari Koperasi Indonesia tahun 2023 menjadi momentum untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kekeluargaan antar-gerakan koperasi dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan.
"Jadikan momentum ini sebagai introspeksi dalam melaksanakan tugas kewajiban untuk pengembangan sektor ekonomi koperasi," ujar Wabup Ketut Suiasa saat Puncak Peringatan Hari Koperasi Indonesia Provinsi Bali ke-76 yang dipusatkan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Kamis.
Ia menjelaskan koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia yang memiliki arti bahwa koperasi sebagai pilar dalam sistem perekonomian nasional.
"Jadi keberadaan koperasi diharapkan dapat banyak berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Koperasi merupakan organisasi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini koperasi juga terus didorong agar mampu bekerja seefisien mungkin dengan menjalankan prinsip-prinsip serta kaedah-kaedah koperasi sesuai dengan tema peringatan Hari Koperasi Indonesia tahun ini yaitu "Mewujudkan Cita-Cita Keadilan Sosial Melalui Koperasi Modern".
"Kami juga mendorong koperasi agar melakukan transformasi ekonomi dan transformasi digital," kata Wabup Suiasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Eka Dina mengungkapkan saat ini perkembangan koperasi di wilayah Bali sudah semakin meningkat.
Gubernur Bali menurutnya juga telah melakukan terobosan berkenaan dengan koperasi, salah satunya transformasi ekonomi bali untuk menjaga lingkungan yang hijau, ramah, juga ekonomi yang menjaga kearifan lokal bali, termasuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk bali serta unggul dan berkualitas.
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama kembali membangkitkan koperasi yang kurang aktif di Bali tentunya dengan meningkatkan SDM, usaha koperasi serta penggunaan teknologi informasi," kata dia.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Bali Wayan Murja mengatakan saat ini di Provinsi Bali tercatat jumlah koperasi yang ada sebanyak 5.442 unit dengan anggota lebih dari 919 ribu dan karyawan koperasi sebanyak 16 ribu lebih.
Dari jumlah tersebut, terdapat koperasi aktif sebanyak 4.304 unit dan koperasi tidak aktif 1.138 unit. Menurutnya, dari dahulu hingga saat ini, koperasi tidak luput dari berbagai tantangan dan cobaan yang berhasil dilalui sehingga menyebabkan gerakan koperasi masih menunjukkan eksistensinya.
"Semangat ini terus kami gelorakan dan saat ini sedang hangat-hangatnya Dekopin menyampaikan rancangan UU Perkoperasian yang baru, karena UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian sudah 30 tahun belum pernah dilakukan perubahan dan disesuaikan situasi kondisi saat ini," kata Wayan Murja.