Denpasar (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membidik akuisisi berbasis ekosistem nasabah potensial guna menggenjot realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara untuk mencapai target Rp2,3 triliun 2023.
“Dengan pola close loop (hulu-hilir) sesuai strategi kewilayahan mengoptimalkan kolaborasi dengan nasabah wholesale kami,” kata Kepala Kantor Wilayah XI Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara Winardi Legowo di Denpasar, Senin.
Untuk mendukung strategi itu pihaknya melakukan proses digitalisasi melalui aplikasi oleh tenaga bank BUMN itu untuk mempercepat layanan kepada calon debitur KUR.
Kemudian, imbuh Winardi, pihaknya memperluas akses kredit melalui program referral atau mengajak peserta lain yang berpotensi menjadi nasabah.
Selain itu, juga melakukan edukasi layanan dan transaksi keuangan melalui agen layanan keuangan tanpa kantor atau laku pandai yang ada di ekosistem bisnis pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara itu, dari target realisasi KUR Bali dan Nusa Tenggara pada 2023 mencapai Rp2,3 triliun, hingga Mei 2023 sudah tercapai Rp605,01 miliar.
Ada pun serapan KUR di Bali paling banyak yakni mencapai 57 persen dari realisasi tersebut di bandingkan dua provinsi lain yakni NTB dan NTT.
Pembiayaan murah tersebut telah dinikmati oleh 4.459 pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
Sedangkan pada 2022, realisasi KUR di tiga provinsi tersebut mencapai Rp1,86 triliun, sebanyak Rp1 triliun serapan KUR di antaranya diakses oleh pelaku UMKM di Bali.
Penyaluran KUR bank pelat merah tersebut di Bali dan Nusa Tenggara paling banyak diserap sektor produktif yang berkontribusi 73 persen untuk kredit investasi dan kredit modal kerja.
Sedangkan, kualitas penyaluran KUR untuk regional Bali dan Nusa Tenggara, imbuh dia, juga tetap terjaga dengan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah mencapai 1,03 persen.
Sementara itu, secara nasional sampai akhir Mei 2023, bank BUMN itu secara nasional sudah menyalurkan KUR sebesar Rp11,27 triliun kepada 105.975 debitur UMKM.
Dengan laju penyaluran tersebut, pihaknya optimistis dapat mencapai target penyaluran sebesar Rp48 triliun pada 2023.