Denpasar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Bali menargetkan raihan juara pada Jumpa, Bakti, dan Gembira (Jumbara) Nasional IX di Lampung.
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PMI Bali Nyoman Puasha Ariana di Denpasar, Minggu, mengatakan bahwa sebelumnya Bali rutin berada di peringkat atas, juara satu atau sekurang-kurangnya lima besar, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri.
“Ini menjadi tantangan bagaimana mempertahankan supaya masih tetap berada di peringkat atas. Lima tahun lalu kami posisi pertama di Pangkep, Makassar, bahkan di Gorontalo kami memiliki relawan remaja terbaik nasional, jadi targetnya tim bisa kompak dan bertahan juara,” kata dia.
Pada Jumbara Nasional tahun ini, PMI Bali mengirimkan 36 orang kontingen yang terdiri dari PMR Mula atau tingkat sekolah dasar, PMR Madya tingkat SMP, dan PMR Wira tingkat SMA, dengan masing-masing 12 orang.
Dalam kegiatan yang berlangsung 10 hari dari 3 Juli 2023 itu akan diisi dengan beragam lomba, pelatihan kepemimpinan, pertolongan pertama serta kebencanaan.
Sehingga, untuk mendukung berjalannya proses Jumbara Nasional dengan baik dan mampu kembali memenangkan peringkat satu, PMI Bali menggelar pembekalan mulai dari pembinaan hingga pelatihan.
Proses pembekalan berupa praktek langsung dilakukan dari 11-15 Juni 2023, sementara materi secara daring telah diberikan sejak satu minggu yang lalu.
Jumbara Nasional sendiri merupakan kegiatan lima tahun sekali, Puasha menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah membangun karakter generasi muda agar tidak kehilangan arah atau disebut lost generation.
Mereka yang dikirim ke Lampung juga merupakan palang merah terpilih, sebelumnya PMI Bali melakukan seleksi di kabupaten/kota se-Pulau Dewata.
“PMI di tiap kabupaten kan melakukan kegiatan-kegiatan, nah kita mencari yang terbaik lagi untuk ajang nasional, karena seleksi tidak hanya cukup dengan pengetahuan dan kemampuan fisik tapi juga mental,” ujar Puasha yang sekaligus Ketua Kontingen Bali pada Jumbara Nasional IX.
Tiga puluh enam orang kontingen beserta pendamping dan pelatih dijadwalkan bertolak ke Lampung pada 1 Juli mendatang, namun sebelumnya pada 28 Juni mereka akan menemui Gubernur Bali Wayan Koster untuk berpamitan dan meminta doa restu.