Gianyar, Bali (ANTARA) - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) berupaya mengakselerasi penggunaan Video Asisstant Referee (VAR) atau teknologi asisten wasit berbasis video guna mendukung pertandingan Liga 1 Indonesia.
“Kami sangat concern menyiapkan VAR dari federasi dan LIB, ini sedang berjalan dan secara intensif diakselerasi,” kata Direktur Operasional LIB Sudjarno di Gianyar, Bali, Rabu.
Menurut dia, upaya itu dilakukan untuk menyesuaikan target penggunaan teknologi itu pada putaran kedua kompetisi atau pada 2024.
Ada pun penggunaan teknologi yang membantu wasit itu, imbuh dia, bertujuan agar dunia sepak bola Tanah Air tidak tertinggal dengan negara lain.
Saat ini, lanjut dia, sedang disiapkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan pelaksana penggunaan VAR hingga kesiapan anggaran.
Diperkirakan penggunaan VAR itu menelan biaya yang besar hingga menembus sekitar Rp100 miliar.
Dia menjelaskan penerapan VAR tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang.
Selain dari sisi SDM, lanjut dia, juga dibutuhkan kesiapan infrastruktur, di antaranya terkait kesiapan stadion, apalagi ada stadion yang juga dikelola oleh pemerintah daerah, termasuk kesiapan jaringan internet.
“Jangan sampai nanti bagaimana kalau jaringan itu putus. Itu menjadi hal yang disiapkan betul-betul. Oleh karena itu kami tidak main-main menyiapkannya,” katanya.
Mengingat proses yang masih panjang, maka VAR diperkirakan belum dapat digunakan saat kompetisi Liga 1 Indonesia dimulai pada Juli.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebutkan VAR diperkirakan bisa digunakan pada Februari 2024.
Sejumlah stadion pun siap menggunakan teknologi itu di antaranya Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya dan beberapa stadion lain yang sudah memenuhi syarat dari FIFA.
“Untuk liga, Insya Allah Februari (2024) sudah ada penggunaan VAR, fasilitasnya juga sudah bisa ada di sini,” kata Erick saat meninjau renovasi Stadion Bung Tomo, Selasa (6/6).