Denpasar (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Bali, memperketat pengawasan operator kapal penyeberangan Sanur menuju Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung untuk mengantisipasi gelombang laut tinggi.
“Kalau tidak memungkinkan, tunda keberangkatan kapalnya,” kata Kepala Seksi Keamanan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Benoa Ketut Mulyana di Denpasar, Selasa.
Pihaknya baru akan memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada armada kapal jika semua prosedur sudah dilengkapi termasuk alat keselamatan dan memastikan jumlah penumpang sesuai dalam daftar manifes kapal.
KSOP Benoa memastikan seluruh kapal mencapai 64 unit yang melayani penyeberangan Sanur di Denpasar menuju Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Bali, sudah menjalani uji petik yang dilakukan rutin tiap tahun.
Ada pun uji petik terakhir dilakukan menjelang angkutan Lebaran 2023.
Baca juga: BMKG minta nelayan dan wisatawan waspada ombak laut tiga meter
Berdasarkan informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, uji petik merupakan kegiatan rutin setiap tahun sebagai persiapan menghadapi lonjakan penumpang saat libur panjang atau kondisi tertentu.
Ada pun pemeriksaan uji petik itu di antaranya pemeriksaan sertifikat dan dokumen di atas kapal, pemeriksaan bidang status hukum kapal dan keselamatan kapal.
Selain itu, pemeriksaan manajemen keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dan pengawakan kapal, pengujian beberapa alat keselamatan kapal.
Di sisi lain, ia juga meminta operator kapal untuk selalu memperhatikan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: BMKG: Ombak tinggi berpotensi terjadi di laut Indonesia
Tak hanya itu, calon penumpang agar tidak memaksakan berangkat naik kapal jika cuaca kurang bagus.
“Sebelum memberikan SPB kami mengingatkan operator kapal atau nakhoda dan anak buah kapal agar lebih hati-hati,” katanya.
BMKG memperkirakan pada 7-9 Mei 2023 sejumlah perairan di Bali mengalami ketinggian gelombang tinggi hingga empat meter yakni di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan.
Perairan itu merupakan jalur padat penyeberangan Bali-Jawa dan Bali-Lombok serta kawasan wisata bahari dan di Selat Badung merupakan penyeberangan Sanur-Nusa Penida yang ramai dikunjungi wisatawan.
Sedangkan, Samudera Hindia selatan Bali diperkirakan mencapai hingga enam meter dengan kategori sangat tinggi.
Ada pun kecepatan angin di sejumlah perairan di Bali itu diperkirakan hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam dari timur-tenggara.