Denpasar (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Denpasar mengedukasi generasi muda di Provinsi Bali agar lebih melek dan paham Pemilu 2024 melalui kegiatan bertajuk Gerakan Cerdas Memilih, Menuju Pemilih Cerdas.
"Kegiatan hari ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia oleh Radio Republik Indonesia. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat mewujudkan Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan demokratis," kata Kepala LPP RRI Denpasar Teguh Yuli Astuti, di Denpasar, Rabu.
Yuli Astuti menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada Gerakan Cerdas Memilih, Menuju Pemilih Cerdas yang diikuti ratusan mahasiswa perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Bali.
Acara "talkshow" yang disambut antusias mahasiswa-mahasiswi tersebut menghadirkan narasumber Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, anggota Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, dan akademisi Universitas Warmadewa Dr Anak Agung Gede Oka Wisnumurti MSi.
Yuli Astuti menambahkan, pihaknya sengaja melibatkan para mahasiswa dalam Gerakan Cerdas Memilih ini karena mengacu pada data, generasi muda atau milenial akan mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu 2024.
Selain itu, para mahasiswa dan juga siswa SMA akan menjadi pemilih pemula sehingga diperlukan edukasi terkait kepemiluan agar mereka lebih paham apa yang harus dilakukan untuk mendukung suksesnya perhelatan demokrasi Pemilu 2024.
"Yang jelas kami ingin mewujudkan pemilih yang cerdas dan menekan seminimal mungkin golput. Kami berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan damai dan demokratis sehingga menghasilkan pemimpin sesuai dengan keinginan masyarakat," ujarnya.
Yuli Astuti menegaskan kegiatan edukasi pada generasi milenial dan para pemilih tidak berhenti sampai kegiatan hari ini.
Namun akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan kegiatan yang digelar di dalam studio maupun roadshow di luar studio yang disesuaikan dengan karakter budaya masyarakat Bali.
"RRI Denpasar juga memiliki program Parlemen Menjawab dan kami secara berkelanjutan bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu di Provinsi Bali untuk selalu mengisi konten yang mencerdaskan masyarakat terkait masalah kepemiluan," katanya.
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengajak generasi muda jangan terpengaruh dengan provokasi yang mengatakan tidak perlu datang ke tempat pemungutan suara.
"Itu adalah provokasi supaya orang-orang baik seperti Kalian tidak ke TPS sehingga orang jahatlah yang menjadi pemimpin kita. Anda orang baik, maka pilihlah orang-orang baik," ujarnya.
Apalagi, ujar Lidartawan, KPU Bali memiliki jargon Menuju Pemilu Penuh Kasih Sayang. "Jadi sayangi bangsa dan negara ini dengan datang ke TPS dan pilih wakil-wakil rakyat yang Anda sayangi. Jangan rusak pemilu ini dengan melakukan perbuatan yang tidak baik karena saat Pemilu 2024 merupakan Hari Kasih Sayang," ucapnya.
Sementara itu Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia mengajak generasi muda Bali jangan sampai terpengaruh dengan politik uang dan jangan sampai golput pada Pemilu 2024.
Menurut Rudia, generasi muda jangan sampai mempertaruhkan pemilu dan menggadaikan suara hanya karena uang Rp100 ribu. Ancamannya selain akan berurusan dengan Bawaslu, juga sanksi pidana penjara dan denda uang.
Selain itu, ia meminta masyarakat agar tidak membebankan tanggung jawab pemilu hanya kepada penyelenggara.
"Tanggung jawab pemilu ada pada kita semua. Masyarakat harus berani keluar dan memberikan pendidikan politik pada masyarakat di sekitarnya. Setidaknya di lingkungan keluarga," ucapnya
Bawaslu Bali sangat terbuka untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan politik kepada para mahasiswa.
"Tujuannya agar semua masyarakat terutama kalangan intelektual mengetahui pemilu itu, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata Rudia.
Akademisi Fisipol Universitas Warmadewa Dr Anak Agung Gede Oka Wisnumurti MSi mengatakan suara generasi muda pada Pemilu 2024 sangat menentukan.
Hal itu karena komposisi jumlah pemilih di Indonesia dari generasi muda pada Pemilu 2024 mencapai 54 persen.
"Apa arti angka 54 persen itu? Anak-anak muda semua jika ikut memilih dan pilihannya sama maka kalianlah yang keluar jadi pemenang. Itu artinya nasib bangsa ini ditentukan oleh suara Kalian," ujarnya.
Oleh karena itu generasi muda harus datang dan menggunakan hak pilihnya. Selain itu demokrasi akan dapat berjalan dengan baik jika ada penyelenggara yang profesional.
Rangkaian program Gerakan Cerdas Memilih, Menuju Pemilih Cerdas tersebut turut dimeriahkan penampilan hiburan musik Pherona Band dan lawak terkait pemilu yang dibawakan oleh Clekontong Mas.
RRI Denpasar edukasi generasi muda di Bali melek dan paham Pemilu 2024
Rabu, 31 Mei 2023 17:37 WIB