Denpasar (Antara Bali) - Guna turut membangun masyarakat Indonesia yang berwawasan teknologi dan bergaya hidup digital, Telkomsel telah mewujudkan 200 "broadband city" atau koneksi cepat di seluruh Indonesia dan hingga tahun 2014 ditargetkan dikembangkan pada 470 kota.
"Untuk menyukseskan program kota broadband ini Kami terus membangun iklim Device-Network-Application (DNA) yang ideal, didukung 32 Telkomsel Telecommunication Center (TTC). Keberhasilan membangun kota broadband ini ditandai pencapaian 54.000 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 15.000 BTS 3G," kata Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga dalam siaran pers diterima di Denpasar, Senin.
Deklarasi 200 Broadband City tersebut digelar Sabtu (8/12) sekaligus mendukung penyelenggaraan Pesta Rakyat di Mataram, dan kegiatan Fun Bike "Gowes AS’ik" memperingati Hari Ulang Tahun Nusa Tenggara Barat ke-54, Minggu (9/12).
Menurut Alex, semakin banyaknya kota broadband akan meningkatkan akses telekomunikasi berbasis data dengan kecepatan tinggi dan mendorong peningkatan ekonomi serta membuka peluang daerah tersebut untuk berkembang.
Telkomsel yang kini mendapat kepercayaan dari sekitar 122 juta pelanggan, katanya, menyadari pentingnya konsistensi dalam membangun infrastruktur yang mumpuni.
"Dengan BTS atau menara pemancar sinyal seluler terbanyak dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia, kami siap menghadirkan layanan yang mampu memberikan kenyamanan bagi seluruh pelanggan," ucapnya.
Dijelaskan bahwa pelanggan data Telkomsel pada 2012 mencapai 52 juta, tumbuh 63 persen dibandingkan tahun 2011. Pertumbuhan itu didorong oleh pembangunan BTS yang agresif di sepanjang tahun 2012, baik BTS 2G maupun 3G. "Tahun ini saja kami membangun 11.000 unit BTS, separuhnya BTS 3G," ujar Alex.
Telkomsel menyatakan konsisten untuk terus mengembangkan layanan komunikasi dan data secara luas, tidak hanya di kota-kota besar yang memiliki nilai bisnis tinggi, tetapi juga menyasar berbagai daerah pelosok dan perbatasan yang jarang dirambah oleh operator lain.
Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), kata Alex, juga tidak lepas dari prioritas pembangunan akses komunikasi terdepan disertai dengan layanan data yang di era digital ini telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.
"Kami telah mengimplementasikan BTS mutakhir dengan teknologi SDR (Software Defined Radio) berkapasitas besar namun minim konsumsi energi dan ukurannya lebih kecil. BTS ramah lingkungan ini memiliki tingkat kehandalan tinggi, mampu meng-cover 95 persen wilayah populasi di NTB," katanya.
Di era digital life ini, Telkomsel fokus untuk menambah dan membangun infrastruktur yang mampu melayani kebutuhan masyarakat dengan akses tercepat dan memberikan value lebih melalui teknologi terdepan dalam industri telekomunikasi.
"Kami berharap dapat membantu memajukan masyarakat Indonesia melalui pengembangan informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT). Tahun depan kami berharap dapat menambah lebih dari 12 ribu BTS, 70 persennya BTS 3G," ujar Alex.
Ditambahkan bahwa pihaknya juga telah mewujudkan 4.400 GreenBTS dengan menggunakan teknologi solar cell, microhydro, dan fuel cell, agar dapat melayani kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan kawasan perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bertepatan dengan deklarasi 200 kota broadband, Telkomsel memberikan bantuan ICT Pendidikan dan Community Development kepada warga di sekitar BTS dan Pondok Pesantren, Kampung Media, Masjid, serta Panti Asuhan, sebagai bagian dari aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. (PR/Asli Brahmana/T007)