Kuta (Antara Bali) - Telkom Flexi akan masuk ke bisnis layanan data atau "mobile broadband" di 10 kota di Indonesia mulai Julai atau Agustus 2011 dengan investasi antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.
Eksekutif General Manager Telkom Flexi Mas'ud Khamid kepada wartawan di Kuta, Bali, Senin menjelaskan bahwa ke-10 kota itu adalah Surabaya, Jakarta, Malang, Denpasar, Makassar, Bandung, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru dan Banjarmasin.
"Setelah 10 kota itu, kami akan terus kembangkan lagi pada tahap kedua di kota lainnya. Layanan broadband Flexi itu kecepatannya sekitar 3 hingga 5 mega per BTS," katanya yang saat itu didampingi Deputi GM Commerce Flexi M Firdaus.
Ia menegaskan bahwa Telkom Flexi sangat serius dalam bisnis tersebut karena sejak awal kehadirannya memang bergerak dalam bidang komunikasi. Karena itu pihaknya akan terus membangun infrastruktur, termasuk menambah sejumlah BTS.
"Di Bali ini ada sekitar satu juta pelanggan Flexi dengan dilayani 300 BTS, termasuk yang dibangun baru 20 BTS di kawasan Bali utara. Kami juga menyediakan 28 hot spot di Bali, yang 24 titik di antaranya memiliki kecepatan 5 sampai 10 Mega," kata Mas'ud.
Sementara di seluruh Indonesia, katanya, saat ini ada sekitar 6.000 BTS. Pihaknya akan terus menambah BTS di suatu wilayah jika okupansi pamakai Flexi mencapai di atas 70 persen.
Untuk pelanggan yang saat ini menggunakan FlexiNet, katanya, nantinya bisa beralih ke layanan broadband sehingga kecepatan aksesnya akan lebih bagus. Saat ini, FlexiNet melayani langganan harian senilai Rp2.500/hari tanpa batas atau bulanan sebesar Rp40 ribu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 12 operator di Indonesia dengan jumlah pelanggan atau pemakai seluler sekitar 200 juta orang. Dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta, maka masih ada peluang pasar sekitar 40 juta.
"Meskipun demikian, masing-masing operator dituntut makin kreatif dalam menghasilkan suatu produk. Produk itu tidak hanya baik, tapi juga jangkauannya luas, harganya murah, alatnya tersedia di mana-mana serta kontennya harus mengikuti perkembangan," katanya.
Karena pertimbangan itulah, katanya, maka Flexi masuk ke bisnis layanan data tersebut, termasuk mengembangan konten religi yang menghasilkan Flexi Aswaja bekerja sama dengan PBNU beberapa waktu lalu.
"Kami juga akan mengembangkan Flexi Cerdas dengan menyasar pelanggan anak-anak sekolah sehingga memudahkan mereka dalam mendukung belajarnya," katanya. (*)