Kuta (Antara Bali) - Telkom Flexi menargetkan pertumbuhan pelanggan data antara 20 hingga 30 persen setiap tahun lewat layanan brodband yang akan diluncurkan di 10 kota di Indonesia Agustus mendatang.
"Saat ini pelanggan Flexi di seluruh Indonesia mencapai 18 juta dan untuk pelanggan data lewat flexinet sekitar satu juta yang sebagian besar, yakni 700 ribuan berada di Jawa Timur," kata Deputi Eksekutif General Manajer Komersial Telkom Flexi M Firdaus dalam acara workshop flexi media di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Untuk mendukung target itu, pihaknya terus meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan, antara lain memperluas dan memperbanyak BTS di setiap daerah, khususnya 10 kota yang akan mendapatkan layanan broadband, yakni Surabaya, Jakarta, Malang, Denpasar, Makassar, Bandung, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru dan Banjarmasin.
Menurut dia, untuk layanan itu, saat ini Flexi sudah memiliki 2.500 BTS di seluruh Indonesia yang nantinya akan ditambah dengan BTS khusus layanan broadband di 10 kota tersebut. Pihaknya akan terus mengembangkan layanan broadband tersebut di kota-kota lainnya.
Ia menjelaskan bahwa keperluan pelanggan untuk bisa mengakses data akan menjadi tren di masa mendatang. Karena itu saat ini industri perangkat seluler yang multiguna tumbuh luar biasa dan orang mengakses internet tidak lagi menggunakan laptop atau komputer rumah.
"Sekarang orang mengakses internet lewat handphone, sehingga ke depan yang akan muncul di pelanggan adalah smartphone semua. Flexi juga tidak ketinggalan dan ingin ambil bagian di pangsa ini," katanya.
Selain layanan yang mengarah ke akses data, katanya, Flexi juga mengeluarkan program khusus yang memungkinkan operator tersebut semakin disenangi oleh pengguna. Misalnya khusus di Jatim, pelanggan Flexi dapat menelepon ke sesama Flexi di luar Jatim gratis selama 24 jam.
"Di Jakarta kami berlakukan bebas biaya untuk telepon sesama Flexi lokal, sedangkan di Bandung kami berlakukan free sesama Flexi untuk wilayah Jawa Barat. Lewat program ini kami berharap pelanggan lama yang sudah tidak menggunakan Flexi akan kembali lagi," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengemukakan bahwa dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia yang sudah menggunakan handphone sekitar 200 juta. Dengan demikian masih ada pasar sekitar 40 juta yang diperebutkan oleh 13 operator di Indonesia.
"Persaingan memang semakin ketat sehingga kami harus bisa bersaing dengan tarif murah tapi kualitas jangkauan tetap bagus," katanya. (*)
