Denpasar (ANTARA) - Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Bali yang menggelar aksi damai Hari Buruh Internasional 2023 menyoroti maraknya penerapan daily worker atau pekerja harian lepas oleh banyak perusahaan belakangan.
Sekretaris FSPM regional Bali sekaligus ketua aksi I Dewa Rai Budi Darsana di Denpasar, Senin, menyampaikan bahwa mereka yang hadir ingin mendorong agar pemerintah segera membuat kebijakan berupa peraturan daerah terkait tren ini.
"Bayangkan pasca lahirnya UU Cipta Kerja sekarang semua kontrak dan lowongan kerja yang dicari daily worker, padahal pariwisata Bali bagian dari penyumbang devisa negara, tetapi ironis pekerjanya hanya menjadi pekerja harian, kontrak itu yang kita tolak dengan tegas," kata dia.
Di depan Kantor Gubernur Bali, seluruh massa aksi yang menggabungkan diri dalam Aliansi Bali Menggugat menjelaskan pentingnya peraturan daerah agar bisa melindungi tenaga kerja lokal dan tidak ada lagi pengusaha nakal yang memperlakukan pekerja Bali dengan semena-mena.
Baca juga: Menaker: "May Day" momentum untuk tingkatkan sinergi pemerintah-pekerja
Tren lain yang juga diangkat adalah maraknya tenaga asing di Bali yang melanggar visa wisata, di mana mereka justru mengambil porsi masyarakat Bali, sehingga tindakan aparat dan instansi pemerintah dalam menangani kasus selama ini terus didorong.
Aksi damai Hari Buruh Internasional di Bali sendiri berlangsung sejak pukul 10.00 Wita dimulai dari sisi timur Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, kemudian ratusan massa aksi yang terdiri dari buruh dan mahasiswa bergerak ke utara dengan diiringi gamelan baleganjur khas Bali.
Selama aksi, aparat dari Polresta Denpasar bersama pecalang turut mendampingi dengan menerjunkan 597 personel yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas.
"Kami siap mengamankan kegiatan peringatan May Day 1 Mei 2023 ini dengan dibackup dari Dit Sabhara Polda Bali, Brimob, Polres Badung, Polres Gianyar, Pecalang, Satpol PP dan rekan kita dari Kodim 1611/Badung," kata dia memimpin apel.
Selama pengamanan, ada dua titik yang menjadi fokus aparat, yaitu pengamanan aksi damai Hari Buruh Internasional di depan Kantor Gubernur Bali dan pengamanan kegiatan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di depan bundaran Renon Denpasar.
Baca juga: Partai Buruh beri gelar Pahlawan Buruh Nasional untuk Marsinah