Negara (ANTARA) - Sampah dari pemudik di Kelurahan Gilimanuk yang diangkut armada truk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana, Bali mencapai 1,5 ton perhari.
“Kami kerahkan lima truk khusus mengangkut sampah dari kantong-kantong parkir pemudik di Gilimanuk,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Gde Ary Candra di Negara, Sabtu.
Ia mengatakan, selain armada truk, pihaknya juga mengirim 50 petugas kebersihan untuk menangani sampah di kelurahan yang satu wilayah dengan Pelabuhan Gilimanuk tersebut.
Menurut dia, operasi khusus di Gilimanuk itu akan dilakukan hingga arus balik lebaran selesai.
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadhikusuma membenarkan, saat arus mudik volume sampah di wilayahnya naik berlipat-lipat.
“Kami berkoordinasi dan bertugas bersama dengan dinas terkait kabupaten, untuk menangani sampah-sampah tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, pada hari-hari biasa volume sampah di wilayahnya tidak sampai satu ton perhari.
“Memang sudah kami antisipasi, saat arus mudik pasti volume sampah akan meningkat. Karena itu, jauh-jauh hari kami sudah koordinasi,” katanya.
Saat arus balik nanti, ia mengatakan, pedagang musiman yang berjualan di sepanjang jalan raya Denpasar-Gilimanuk, akan dilibatkan untuk menjaga kebersihan.
Menurut dia, kewajiban pedagang terkait penanganan sampah itu merupakan salah satu kesepakatan dengan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), selaku pemilik lahan.
“Saat arus balik, pedagang musiman kami beri izin berjualan dengan beberapa syarat. Salah satunya soal sampah,” katanya.
Pedagang wajib mengumpulkan sampah tapi tidak boleh membakarnya, karena lokasi yang berdekatan dengan hutan beresiko kebakaran.
Kewajiban terkait sampah itu dibenarkan oleh Wiwik, salah seorang warga Kelurahan Gilimanuk yang biasa berjualan di pinggir jalan raya saat arus balik.
Ia mengatakan, seluruh warga yang hendak berjualan setuju untuk menjaga kebersihan, serta mengelola sampah sesuai arahan petugas.***3***