PT PLN (Persero) menyiagakan sekitar 2.300 posko siaga kelistrikan dan 82.690 personel guna menjaga pasokan listrik aman dan andal selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu mengatakan PLN memastikan kesiapan pasokan listrik untuk kelancaran periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H ini mulai dari sisi pembangkit, transmisi, personel hingga peralatan pendukung.
"Masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Fitri, tidak boleh ada listrik yang mati, tidak boleh ada ibadah yang terganggu, tidak ada fasilitas umum yang boleh bermasalah listriknya. Ketika semua merayakan lebaran di rumah, PLN juga lebaran tetapi ada di lapangan memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa aman, tentram dan bisa menjalankan ibadah dan kumpul keluarga yang hangat," kata Darmawan dalam Apel Siaga Kelistrikan di Jakarta, Rabu.
Darmawan merincikan perseroan menyiagakan 20.130 personel PLN dan 61.560 tenaga alih daya yang terdiri dari tim pelayanan teknik dan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
Untuk memastikan kesiapsiagaan, Darmawan menginstruksikan agar seluruh posko ditempatkan di titik-titik krusial dan seluruh personel bersiaga dan bersinergi dengan berbagai pihak.
"Saya minta posko-posko siaga bisa dibangun di seluruh tempat-tempat publik. Kita hadir dimana masyarakat butuh keberadaan PLN," kata Darmawan.
Darmawan mengatakan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, PLN juga menyiapkan alat pendukung dalam periode Siaga di antaranya menyediakan 1.478 Genset, 559 uninterruptible power supply (UPS), 925 unit gardu bergerak (UGB), 16 unit Trafo Mobile, 259 Crane, 3.260 Mobil dan 3.395 Motor.
Di samping itu, kata Darmawan, PLN terus memperkuat pasokan energi primer untuk memastikan setiap pembangkit dalam kondisi prima. Begitu juga kondisi seluruh tranmisi, PLN telah melakukan pemeliharaan rutin lebih awal sehingga saat ini dalam kondisi yang aman.
Menurut Darmawan untuk menjaga jaringan kelistrikan nasional selama periode lebaran, PLN memprediksi kelistrikan yang andal dengan daya mampu pasok sebesar 46,2 Gigawatt (GW), dengan beban puncak mencapai 29 GW.
Selain itu, terkait pasokan energi primer, PLN menjamin dalam kondisi aman dengan ketersediaan pasokan energi rata-rata di atas 20 hari operasional (HOP).
"Kita buat sistem pasokan energi primer yang lebih kokoh. Tahun ini, kita sudah cek, setiap pembangkit kita HOP stok batubara di atas 20 hari operasi. Artinya, kondisi pembangkit kita sangat aman," kata Darmawan.
Sementara itu, untuk wilayah Bali sendiri General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana mengatakan kondisi sistem kelistrikan saat Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman.
Udayana mengatakan di Bali terdapat cadangan daya hingga 25,16 persen, dengan melihat daya mampu subsistem Bali pada bulan April sebesar 1.271 MegaWatt (MW) dan beban puncak tertinggi tahun 2023 sebesar 951,1 MW.
“Diprediksi beban puncak tertinggi saat Idul Fitri nanti mencapai 706 MW, sehingga kondisi kelisitrikan secara keseluruhan aman dan normal,” kata Udayana.
PLN grup di Bali juga turut menyiagakan peralatan dan sebanyak 737 personel dikerahkan dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti genset mobile, trafo mobile, UPS, maupun kendaraan operasional lainnya.
“Posko juga kami siapkan, termasuk 3 posko mudik disediakan untuk layanan sosial kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik menuju pulau Jawa maupun pulau Lombok,” kata dia.
Udayana juga meyakinkan pengguna kendaraan listrik, bahwa infrastruktur Stasiun Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah disediakan di jalu-jalur mudik yang startegis.
“Kami menyiapkan SPKLU di 22 lokasi yang seluruhnya ada 39 unit bagi kendaraan listrik umum yang melintasi jalur mudik yang utama maupun jalur alternatif,” kata Udayana.
Dengan begitu, Udayana berharap PLN dapat melayani masyarakat dengan baik dengan memberikan kenyamanan baik kelistrikan maupun kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial, sehingga membantu pelaksanaan kegiatan mudik masyarakat.