Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan Jepang sangat tertarik dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Indonesia, baik dari segi skenario maupun kemajuannya.
"Terutama dengan kebijakan yang mendukung pembangunan IKN di Kalimantan serta peranan dari dunia internasional," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Oleh karenanya, ia memaparkan rencana jangka panjang IKN sesuai undang-undang, berbagai insentif fiskal, serta langkah meningkatkan peran swasta maupun internasional dalam proyek tersebut kepada para pengusaha Jepang saat kunjungan kerja ke Negeri Sakura.
Perusahaan maupun Pemerintah Jepang sejauh ini terus melihat rencana pembangunan IKN dan melihat secara oportunis hal-hal yang menjadi perhatian seperti bidang energi terutama energi terbarukan, yang terkait dengan emisi nol bersih karbon serta berbagai infrastruktur.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan akan terdapat beberapa pertemuan di Jepang untuk membahas pembangunan IKN pada bulan ini.
Di tanggal 24 Februari 2023, akan terdapat pertemuan yang membahas konsep teknokratik IKN yang dilihat dari sudut pandang sebagai kota hutan.
Kemudian pada tanggal 26 Februari 2023 akan diadakan forum bisnis untuk menjelaskan secara detail rencana pembangunan IKN beserta seluruh fasilitas dan insentif yang akan diberikan kepada investor.
"Salah satu kegiatan pembahasan mengenai IKN ini juga disponsori oleh perusahaan Jepang yang sudah menyatakan minat dalam pembangunan IKN," ucap Heri.
Baca juga: Menko Airlangga ajak insinyur Indonesia ikut bangun Ibu Kota Nusantara
Baca juga: PM Malaysia tiba di Jakarta, ketemu Presiden RI bahas investasi IKN
Baca juga: Indonesia akan tampilkan konsep IKN di Hannover Messe 2023
Baca juga: APDESI: Ribuan kepala desa dukung pembangunan IKN
Baca juga: Jokowi rencanakan pencalonan IKN sebagai tuan rumah Olimpiade 2036
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani sebut Jepang sangat tertarik dengan pembangunan IKN RI