Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan pihaknya dalam sepekan ke depan bisa masuk dalam sistem pengawasan kuota dan distribusi Minyakita.
"Dulunya sistem yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan ini hanya bisa dipantau dan diakses oleh Kementerian Perdagangan saja," kata Jarta di Denpasar, Jumat.
Tetapi, dalam sepekan ke depan, ujar Jarta, Disperindag Kabupaten/Kota dan Disperindag Provinsi akan diizinkan oleh Kementerian Perdagangan masuk dalam sistem pengawasan tersebut.
"Dengan demikian, kita bisa tahu pabrik mana mendapatkan kuota berapa, dibawa oleh distributor siapa serta sampai di Denpasar dibawa kemana, itu kita pantau bersama," ucapnya.
Menurut Jarta, dengan bisa masuk ke sistem, harapannya pemerintah daerah dapat melihat kondisi terkini mengenai kuota dan stok Minyakita di Provinsi Bali.
Ia menyampaikan pada Januari 2023, kuota minyak curah dan minyak goreng Minyakita untuk Bali sekitar 4.000 ton lebih, sedangkan kebutuhan di Bali sebanyak 3.231 ton per bulan. Sekitar 30 persen dari jumlah kuota tersebut adalah Minyakita.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar pasar murah untuk kendalikan inflasi
Terkait keluhan kian langkanya Minyakita di masyarakat, kata Jarta, karena masyarakat Bali kecenderungan beralih memilih Minyakita sehingga ketersediaannya makin berkurang.
"Sedangkan suplai dari pabrikan karena sudah punya jatah, akhirnya menjadi tidak lancar dibandingkan periode-periode sebelumnya," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, jika dilihat dari kuota jumlah minyak curah dan Minyakita untuk Bali sebenarnya tidak kurang dibandingkan jumlah kebutuhan.
"Kami berharap dengan kondisi berkurangnya jumlah Minyakita di tengah permintaan yang tinggi, maka masyarakat yang ingin memperoleh harga minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah bisa memilih minyak goreng curah dulu," kata Jarta.
Sementara itu Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar Putu Gede Sukadana mengatakan saat September-Oktober 2022 situasi pasokan Minyakita di Kota Denpasar lancar.
"Kedatangan pasokan dari produsen ke Denpasar mulai seret sejak November 2022 dan berlanjut situasinya hingga saat ini," ucapnya.
Ia mengatakan masyarakat Denpasar beralih menggunakan Minyakita karena merasa mendapatkan harga yang murah dan dengan kualitas yang baik.
Baca juga: Mendag: Beli Minyakita harus tunjukkan KTP
Disperindag Bali wajib terlibat dalam sistem pengawasan Minyakita
Jumat, 10 Februari 2023 17:39 WIB