Jakarta (Antara Bali) - Peneliti Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (PSDR) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Dr Yekti Maunati MA, mengatakan wilayah perbatasan dengan keunikan etnisnya berpotensi untuk pariwisata.
"Wilayah perbatasan di Indonesia banyak yang masih otentik dan kaya akan keanekaragaman kekayaan alam," ujar Yekti Maunati usai acara pengukuhan gelar profesor risetnya di Auditorium LIPI, Jakarta, Jumat.
Yekti memberi contoh kawasan Kerayan, Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
Di Kerayan, lanjut Yekti, memiliki keunikan alam seperti karang di atas bukit, anggrek, dan etnis minoritasnya.
Sejumlah negara di Asia Tenggara, sudah menjadikan wilayah perbatasannya sebagai tempat yang menarik seperti pertokoan bebas pajak bahkan kasino.
Di Thailand misalnya, kata Yekti, etnis minoritas Padaung dan Akha yang terdapat di perbatasan Thailand dan Myanmar memiliki peran penting dalam perekonomian Thailand karena dijadikan daerah pariwisata.
"Keunikan budaya dipromosikan secara besar-besaran dan menjadi daya tarik yang penting bagi Thailand," ucapnya. (LHS/T007)
Wilayah Perbatasan Potensial Untuk Pariwisata
Jumat, 23 November 2012 15:31 WIB