Denpasar (ANTARA) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpandangan hadirnya anggota DPD RI Made Mangku Pastika pada acara peresmian Yellow Clinic Golkar Bali memberikan sinyal yang baik bagi Golkar Bali.
"Hari ini Pak Made Mangku Pastika hadir tentu memberikan sinyal yang baik bagi Bali. Kemudian di Jawa Timur itu Pak De Karwo juga sudah hadir," kata Airlangga usai meresmikan Yellow Clinic Golkar Bali di Denpasar, Jumat.
Airlangga Hartarto meresmikan Yellow Clinic bertempat di Sekretariat DPD Partai Golkar Bali yang ditujukan untuk memberikan fasilitas layanan kesehatan tidak saja kepada kader partai, namun sekaligus untuk masyarakat umum.
Saat peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, ia didampingi Ketua DPD Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dan anggota DPD Made Mangku Pastika, serta bersama jajaran pengurus DPP dan DPD Partai Golkar Bali.
Airlangga berharap hadirnya mantan Gubernur Bali periode 2008-2018 tersebut menjadi tanda-tanda khusus yang bisa dibawa hingga Pemilu 2024.
Terlebih, ujar dia, Golkar juga memiliki program "home coming" kepada seluruh unsur Partai Golkar, baik yang sebelumnya duduk di TNI, pensiunan PNS, dan karya kekaryaan.
"Golkar ini terbuka. Beberapa tokoh di Jawa Barat kemarin masuk aktif ke Golkar. Hari ini Pak Made Mangku Pastika hadir tentu memberikan sinyal yang baik bagi Bali," ucapnya.
Sementara itu, Made Mangku Pastika menanggapi pernyataan Airlangga Hartarto mengatakan kehadirannya pada acara Partai Golkar tersebut karena diundang sebagai anggota DPD. "Saya hari ini diundang sebagai anggota DPD," ucapnya menegaskan.
Ditanya terkait apakah kehadirannya sebagai sinyal untuk masuk dan mendukung Partai Golkar menuju Pemilu 2024, menurut Pastika, pandangan seperti itu wajar-wajar saja.
"Saya diundang hari ini sebagai anggota DPD. Siapapun (parpol-red) nanti yang mengundang, saya hadir," kata mantan Gubernur Bali dua periode itu.
Selain itu, Pastika memandang bahwa Partai Golkar selama ini telah konsisten mendukung pemerintah dengan tanpa kehilangan daya kritisnya.
"Buktinya para menteri (dari Golkar-red) berperan sangat signifikan terutama sekali saat negara kita mengalami kesulitan karena COVID-19," ujarnya.
Ditanya terkait apakah Pastika bersedia jika ditawarkan duduk di Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Pastika menegaskan bahwa anggota DPD tidak boleh menjadi pengurus partai.
"Kalau sudah selesai (DPD-red) mau jadi apa juga boleh. Jadi wartawan juga boleh. Yang paling enak itu hidup jadi wartawan, karena boleh tanya apa saja," kata Pastika berseloroh.