Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengumpulkan para pelaku industri pariwisata untuk menggencarkan Program Kontribusi Wisatawan yang diprediksi mendatangkan pendapatan asli daerah mencapai Rp31,5 miliar pada 2023.
“Asumsi kami, kontribusi wisatawan ini 5 persen dari target sebanyak 4,5 juta wisatawan asing ke Bali, yakni akan mampu menyumbang sebanyak Rp31,5 miliar pada PAD Bali tahun 2023," kata Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Jumat.
Tjok Bagus mengatakan perhitungan tersebut akan dievaluasi secara rutin setiap minggu, termasuk gerbang pembayarannya.
Program Kontribusi Wisatawan sendiri telah disesuaikan dengan Perda No. 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan dan Pergub No. 27 Tahun 2020, di mana kebijakan tersebut telah diluncurkan pada 29 Juli 2022 namun belum memberi banyak kontribusi.
"Pemerintah provinsi belum mendapatkan secara signifikan pendapatan dari jasa pariwisata, APBD Bali hanya bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor," ujar Tjok Bagus.
Maka dari itu, pejabat Pemprov Bali tersebut berharap wisatawan asing yang datang dan berlibur ke Bali ikut berpartisipasi memberikan kontribusi secara sukarela, sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menjaga alam, budaya dan lingkungan Bali.
Baca juga: Bali Tourism Media Center jadi tempat dialog masalah pariwisata
“Ini sifatnya sukarela, tidak ada unsur pemaksaan. Wisatawan menyumbang langsung dengan cara memindai barcode aplikasi We Love Bali yang sudah disediakan di hotel-hotel, kendaraan transportasi, daya tarik wisata, dan restoran yang ada di seluruh Bali, mereka tinggal transfer nominal yang disumbangkan,” tuturnya.
Sementara itu, pelaku industri pariwisata yang dikumpulkan Pemprov Bali hanya diminta untuk mendorong dan mengarahkan para wisatawan untuk berkontribusi sebagai upaya ikut andil dalam menjaga alam, budaya dan lingkungan, sehingga meningkatkan kualitas destinasi.
Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali Yoga Iswara yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku sepakat bahwa kontribusi tersebut bersifat sukarela bagi wisatawan yang memiliki kedekatan emosional dalam menjaga alam, budaya dan lingkungan Bali secara berkelanjutan.
“Ini bukan hanya tugas dari masyarakat maupun Pemprov Bali, akan tetapi semua pihak termasuk wisatawan. Sifatnya yang sukarela ini untuk mengajak wisatawan yang memiliki emosi khusus, dalam merestorasi Bali. Ini langkah yang sangat luar biasa," kata dia.
Yoga juga menyebutkan kondisi-kondisi Bali yang perlu diperhatikan, seperti ketersediaan air bersih hingga persoalan sampah, sehingga komitmen bersama-sama menjaga Bali termasuk dengan dukungan wisatawan penting.
"Baik itu kepada wisatawan maupun masyarakat, saya rasa ini akan jalan. Karena banyak negara lain yang menggunakan sistem seperti ini, misalnya di Maldive, Jepang dan negara lainnya," ujarnya.
Baca juga: Dispar Bali promosikan 66 kegiatan dalam Calendar of Event 2023
Target kontribusi wisatawan ke PAD Bali 2023 capai Rp31,5 miliar
Jumat, 3 Februari 2023 17:58 WIB