Nusa Dua (Antara Bali) - Parlemen dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN diharapkan untuk melakukan diplomasi yang lebih intensif melalui pendekatan inklusif untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya di Myanmar.
"Parlemen dan negara ASEAN bisa memainkan peran dengan melakukan pembicaraan dengan negara itu melalui pendekatan yang tidak ekslusif dan tidak memvonis tetapi lebih pendekatan inklusif," kata Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra di sela-sela pelaksanaan Dialog Antaragama Parlemen Internasional di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Krisis kemanusiaan Rohingya itu telah menyebabkan ribuan etnis Muslim mengungsi ke beberapa negara tetangga salah satunya ke Indonesia.
Sementara itu beberapa negara yang ingin memberikan bantuan ke kawasan konflik itu juga tidak mudah memasuki Rohingya.
Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan bahwa sulitnya beberapa negara memasuki Rohingya untuk misi kemanusiaan salah satunya diakibatkan karena mekanisme pertahanan negara tersebut.
"Makanya diperlukan pendekatan yang inklusif bukan malah menyudutkan sehingga memunculkan mekanisme pertahanan dirinya," kata Azyumardi.(DWA)
DPR ASEAN Diharapkan Berdiplomasi Atasi Krisis Rohingya
Kamis, 22 November 2012 12:47 WIB