Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, kerja sama kali ini lebih fokus pada segmen pasar generasi Z, yang dinilainya lebih lincah dan adaptif pascapandemi, sehingga membuat mereka dapat bekerja di destinasi mana saja dan kapan saja.
“Ini adalah modal atau kesempatan untuk kami menggali, memanfaatkan, dan memberikan beragam informasi menarik (seputar parekraf), sehingga selain bekerja di mana saja, mereka bisa berwisata di mana saja. Jadi ini kerja sama yang bagus sekali dan baru kami lakukan dengan Traveloka,” kata Made melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menparekraf arahkan investor investasi di destinasi super prioritas
Sementara itu, Co-Founder Traveloka, Albert menyampaikan promosi destinasi wisata akan diperkuat pada lima destinasi pariwisata super prioritas.
“Kami juga bisa mengembangkan event-event terutama event pada Kharisma Event Nusantara yang bisa dipromosikan lagi bukan hanya untuk dalam negeri tetapi untuk masyarakat global,” ujarnya.
Melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin erat sejak 2018, Menparekraf Sandiaga optimistis capaian target di sektor parekraf, khususnya kunjungan wisman maupun pergerakan wisnus di Indonesia dapat terpenuhi.
Pada 2023, devisa pariwisata ditargetkan antara 2,07 miliar – 5,95 miliar dolar AS. Kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 3,5 juta - 7,4 juta kunjungan. Wisatawan Nusantara sebesar 1,2 miliar - 1,4 miliar pergerakan.
“Tapi yang terpenting lapangan kerja yang ingin kami ciptakan adalah 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2024,” kata Menparekraf.
Kolaborasi Kemenparekraf dan Traveloka ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan ruang lingkup pelatihan digital untuk SDM parekraf, promosi destinasi wisata, penguatan digitalisasi, hingga pendukungan penyelenggaraan kegiatan/event.
Baca juga: Sandiaga: tidak ada pembatalan kunjungan wisata secara signifikan