Dengan demikian, Bali United sejauh ini mengoleksi hasil dua menang dan satu kalah, sementara Mountain Gold menelan tiga kekalahan berturut-turut di IBL Seri 1 musim ini.
Mountain Gold sebetulnya bermain cukup apik pada kuarter pertama, meskipun tim tuan rumah tetap unggul pada akhir babak. Selisih skor pada kuarter awal itu hanya tiga poin.
Di kuarter kedua, Mountain Gold masih memberi perlawanan mengingat selisih skor sempat terpaut satu poin pada menit-menit awal babak. Namun, Bali United bermain lebih agresif dan kreatif sehingga tujuh poin merangsek di ring Mountain Gold berturut-turut tanpa balas.
Tim asal Timika besutan Predrag Lukic pun langsung meminta timeout untuk konsolidasi tim. Selepas timeout, Mountain Gold bermain lebih agresif terbukti dari banyaknya percobaan tembakan langsung ke ring Bali United.
Aksi saling balas cetak skor terjadi sampai akhir babak, tetapi Bali United masih memimpin enam poin.
Baca juga: Usai bekuk Evos Thunder 70-64, Satria Muda belum terkalahkan
Asisten Pelatih Bali United I Gusti Ngurah Teguh, pada sela-sela jeda paruh pertama pertandingan, mengatakan timnya masih banyak kecolongan meskipun unggul skor.
Di paruh pertama laga, Bali United mendominasi serangan, terlihat dari persentase lemparan langsung ke ring (field goal) yang lebih tinggi dari tim lawan, 42 persen berbanding 37 persen. Namun, Bali United juga cukup banyak berbuat kesalahan (turnover) yang jumlahnya sampai 12, sementara tim lawan hanya menciptakan empat turnover.
Di kuarter ketiga, permainan Mountain Gold banyak bertumpu pada pemain asingnya Shavar Newkirk. Pola itu pun terbaca oleh Tridatu Warriors yang menjaga ketat Shavar sepanjang laga. Situasi itu pun direspon oleh pelatih Mountain Gold yang memanggil masuk Shavar dan menurunkan Jarrid Famous untuk menggempur ring Bali United bersama Andre Rorimpandey, Jan Panagan, dan Hengki Infandi.
Namun, selisih skor Mountain Gold sampai akhir babak ketiga masih tertinggal sembilan poin dari Bali United.
Di kuarter empat, Mountain Gold punya banyak kesempatan menyerang mengingat turnover Bali United cukup tinggi, tetapi kesempatan itu tidak dieksekusi apik oleh Rorimpandey dkk. Beberapa kali, pemain-pemain Mountain Gold juga kurang tenang saat melepas tembakan sehingga meleset dari ring lawan.
Dua menit sebelum pertandingan berakhir, tim asal Timika itu mulai kehilangan fokus dan membuka celah pertahanannya yang membiarkan Sandy “Keceng” Febiansyakh bebas bergerak dan mengeksekusi jump shot tripoin. Selisih skor semakin melebar sampai 10 poin menyulitkan Mountain Gold mengejar ketertinggalan.
Baca juga: Patriots jegal West Bandits 87-80 di laga ketiga IBL 2023
Timeout terakhir yang diambil oleh pelatih Mountain Gold tidak juga memperbaiki keadaan. Sebaliknya, Bali United mendulang tambahan empat poin, yang dibalas hanya dengan dua poin dari Famous pada detik terakhir pertandingan.
Selepas pertandingan, Sandy “Keceng” Kurniawan, yang melakoni laga perdananya di IBL musim ini bersama Bali United hari ini, mengaku sangat senang dapat menunjukkan performa yang baik setelah melewatkan dua pertandingan Bali United.
“Saya melewatkan dua gim, jadi tidak mau menyia-nyiakan kesempatan,” kata Sandy.
Sandy pada pertandingan hari ini menjadi pemain lokal dari Bali United yang paling produktif, mencetak 14 poin, satu rebound, dan dua assist untuk tim. Perolehan skor Sandy hari ini sama dengan pemain asing andalan Tridatu Warriors, Dior Lowhorn yang membukukan double-double 14 poin, 16 rebound, dan empat assist.
Bali United Basketball masih akan melakoni laga terakhirnya di IBL 2023 Seri 1 melawan Evos Thunder Bogor, Sabtu (21/1), sementara Mountain Gold punya kesempatan terakhir untuk menang di Seri 1 saat berhadapan dengan Bumi Borneo Basketball Pontianak, Jumat (20/1).