Tabanan (Antara Bali) - Pasien terduga rabies yang dirawat di RSUD Tabanan, Bali, meninggal sehingga jumlah korban akibat gigitan anjing itu di Kabupaten Tabanan bertambah menjadi 12 orang.
Korban yang meningal pada Kamis malam (25/12) pukul 22.15 wita itu adalah Yusuf Ari Mantiasman (28) asal Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Elisabeth, istri korban di Tabanan, Jumat mengemukakan, suaminya yang tinggal di Perumahan Graha Satelit Kediri, Tabanan ini sempat digigit anjing peliharaannya tiga bulan lalu saat hendak mengikatnya karena sebelumnya anjing itu menggigit kaki kanan Elisabeth.
"Suami saya digigit pada tangan kanannya saat hendak mengikat leher anjing yang didapat dari temannya di Desa Buahan itu," katanya.
Namun, kata dia, luka tersebut tidak dihiraukan suaminya karena tidak langsung terlihat dampaknya. Bahkan Yusuf melakukan aktivitas rutinnya sebagai karyawan toko seperti biasa.
"Setelah tiga bulan berlalu, suami saya baru sadar ada yang aneh pada tubuhnya, tulangnya terasa nyeri dan mengalami panas tinggi," katanya.
Melihat kondisi suaminya itu, Elisabeth lalu mengajaknya berobat ke RSUD Tabanan, dan oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan diwajibkan menjalani rawat inap karena punya riwayat digigit anjing.
"Suami saya langsung dirawat di ruang isolasi flamboyan sejak 18 Desember 2009, dan dinyatakan suspect rabies, sebelum akhirnya meninggal," katanya.
Sementara Direktur RSUD Tabanan dr Wiryana Patra Jaya saat dikonfirmasi mengungkapkan, kondisi korban secara klinis terus mengalami penurunan dan akhirnya drop lalu meninggal meski sudah diupayakan mendapat perawatan secara maksimal.
"Walau hasil laboratorium belum turun, namun secara fisik ciri-ciri korban yang merupakan korban meninggal ke-12 ini dapat diketahui terular rabies, karena takut kena sinar matahari, takut air dan selalu bertindak refresif. (*)
Pasien Terduga Rabies di Tabanan Meninggal
Jumat, 25 Desember 2009 16:36 WIB