Denpasar (ANTARA) - Para siswa di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Denpasar mendapatkan edukasi upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) oleh Enesis Group bersama Soffell dan Force Magic karena kasus DBD di Ibu Kota Provinsi Bali itu tergolong tinggi.
"Ini merupakan bagian dari edukasi terkait pencegahan demam berdarah dengue melalui 3M Plus yakni menutup, menguras, mendaur ulang dan menggunakan obat anti nyamuk," kata Regional Sales Manager Enesis Group Bali Nusra Doddy Kurniawan di Denpasar, Kamis.
Ia menyampaikan, kasus demam berdarah di Bali terbilang cukup tinggi pada tahun 2022 ini. Hingga bulan Agustus kasus DBD di seluruh Bali dilaporkan sebanyak 3.640 kasus, dengan total korban meninggal delapan orang.
Dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali, kasus terbanyak terjadi di Kota Denpasar sebanyak 739 kasus, dengan lima orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Doddy, edukasi pencegahan DBD yang dilakukan di Kota Denpasar merupakan rangkaian edukasi DBD yang sebelumnya telah dilakukan di Cirebon, Malang, Yogyakarta, dan Bandung.
Baca juga: Pemkot Denpasar lakukan "fogging" antisipasi demam berdarah
Untuk di Kota Denpasar, edukasi pencegahan DBD menyasar SD Kartika VII-1 dan SD Negeri Dauh Puri 8, Pasar Badung dan MTI Bintang Supermarket.
"Pencegahan DBD dilakukan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, plus-nya itu bisa menggunakan obat antinyamuk. Seperti mengoles/menyemprot Soffell agar terhindar dari gigitan nyamuk sebagai perlindungan diri," ujarnya.
Menurut dia, Soffell lotion dan spray antinyamuk tahan delapan jam dan saat ini ada varian baru Soffell Alamia penolak nyamuk dari daun alami, tidak lengket dan terasa sejuk di kulit juga bisa untuk anak-anak.
"Untuk proteksi dari nyamuk di ruangan, bisa menggunakan aerosol Force Magic dengan Formula 0,30 AE dan teknologi Synergist membunuh nyamuk hingga ke saraf nyamuk sehingga nyamuk mati tidak bangun lagi," ucap Doddy.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama mengapresiasi edukasi yang telah dilakukan Enesis Group tersebut.
Baca juga: Masuki musim pancaroba, waspadai demam berdarah
"Semoga kegiatan CSR ini bisa membantu edukasi di seluruh Indonesia tidak hanya di Denpasar. Situasi sekarang, hujan panas hujan panas, bisa membuat perkembangan nyamuk lebih cepat," katanya.
Oleh karena itu, kata Wiratama, anak-anak harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.
"Tidak hanya dilakukan sendiri, tetapi ajak juga orang tua. Bila perlu nanti bisa pakai seperti Soffell atau lainnya, sehingga anak anak tidak mudah digigit nyamuk," ucapnya.
Siswa SD di Denpasar Bali diedukasi cara pencegahan DBD
Kamis, 6 Oktober 2022 17:00 WIB