Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menjajaki kerja sama penerapan sistem Smart Water Management (manajemen air pintar) yang berbasis informasi komunikasi dan teknologi dengan Pemerintah Korea Selatan.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana di Denpasar, Minggu, mengatakan Smart Water Management ini diciptakan untuk mengatur manajemen operasional, pemeliharaan jaringan pipa dan pembentukan sistem blok seluruh pendistribusian air.
"Kami menyambut baik program yang akan dilaksanakan di Kota Denpasar. Kerja sama ini sangat baik dilakukan, terlebih dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujar Wiradana.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali kembali layani penerbangan ke Korsel
Sebelumnya, Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan pertemuan dengan Manager of K-Water Jakarta, Min Hyu diampingi Vise President of Beomhan Engineering Korea, Chang Yoonkil, di Kantor PDAM Kota Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa Smart Water Management ini diciptakan untuk mengatur manajemen operasional, pemeliharaan jaringan pipa dan pembentukan sistem blok seluruh pendistribusian air.
Menurut dia, dengan program Smart Water Management ini dapat dilaksanakan di Kota Denpasar, seperti halnya di Korea, diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan perusahaan air minum kepada masyarakat.
Baca juga: KPK dan ACRC Korsel sepakati kerja sama pelatihan antikorupsi
Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengatakan akan terus mengawal kerja sama pelaksanaan program ini.
"Dengan demikian, proses ini dapat berjalan secara lancar dan maksimal serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat," ujarnya
Ia menambahkan, saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar mencapai 89 ribu lebih dan produksi air bersih 1.450 liter/detik. Namun di sisi lain, tingkat kehilangan air mencapai 38 persen.
"Dengan adanya kerja sama yang menggunakan Smart Water Management sistem block ini diharapkan mampu menekan tingkat kehilangan air hanya maksimal 10 persen," ucap Arsana.
Dengan berkurangnya tingkat kehilangan air diyakini akan mampu menambah jumlah pelanggan mencapai 160 ribu sambungan pelanggan.