Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, Bali terus menambah layanan internet gratis di wilayah itu sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas jaringan yang merata di seluruh wilayah.
"Sebagai predikat kota pendidikan, memang harus mengikuti perkembangan digitalisasi untuk mewujudkan 'Buleleng Smart City'," kata Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, di Singaraja, Kamis.
Guna mewujudkan target tersebut, Diskominfosanti telah melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) pengadaan internet publik dengan perusahaan penyedia internet yakni PT Supra Primatama Nusantara atau yang lebih dikenal dengan Biznet.
Rencananya, Biznet memberikan bantuan free wifi pada 60 titik seperti banjar dinas, balai masyarakat dan balai desa. Ke depan akan dievaluasi dan dipetakan lagi daerah-daerah yang membutuhkan akses internet di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Pihaknya pun memberikan apresiasi kepada Biznet karena sudah ikut berkontribusi dalam peningkatan layanan internet di Buleleng. Terkini, fasilitas internet gratis sudah terpasang pada empat titik tempat publik yaitu Taman Kota Singaraja, Taman Yowana Asri, eks Pelabuhan Buleleng, dan Kawasan Wisata Pantai Lovina.
Baca juga: Pemkab Buleleng segera miliki wisata selam eks kapal perang
I Putu Dedi Krisna Pramulya selaku Senior Manager Biznet Area Indonesia Timur menerangkan kerja sama ini agar bisa mengakomodir masyarakat umum yang membutuhkan akses internet di area publik, mendukung digitalisasi, dan juga menunjang program pemerintah dalam mewujudkan Buleleng Smart City.
"Ini merupakan salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) dari kami dalam artian dukungan internet ini untuk menunjang kebutuhan digital masyarakat di area publik," ungkapnya.
Ia menambahkan daya jangkau layanan Biznet yaitu di wilayah Kota Singaraja, selanjutnya di Kecamatan Seririt, Pemuteran, dan yang terbaru akan ekspansi di wilayah Pancasari.
Dedi mendaku/klaim satu titik hotspot akan berkecepatan 10 MBps dapat mensupport sebanyak 100 pengguna sekaligus, dan hal itu bisa ditambah kapasitasnya jika dilengkapi dengan beberapa titik akses tergantung dari kebutuhan masyarakat di sekitar itu.
Dedi menginginkan kerja sama ini dapat berlanjut terus untuk mendukung digitalisasi dan bisa menjangkau kegiatan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan. "Dengan internet ini lebih mudah di akses, otomatis akses pendidikan juga akan lebih mudah," katanya.
Baca juga: DKPP Buleleng gelar pasar murah untuk stabilkan harga