Denpasar (ANTARA) - Kepala Cabang LKBN ANTARA Bali yang pertama Otang Fharyana (1980-1983) mengunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali di Jl Mataram No.1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali, Senin.
"Ini semacam napak tilas saat saya di sini 42 tahun lalu," katanya saat berbagi refleksi bersama redaksi, non-redaksi, dan pensiunan dalam rangka HUT ke-85 LKBN ANTARA bertema 'Refleksi LKBN ANTARA Bali dulu dan sekarang' itu.
Sebelum era LKBN ANTARA Bali di bawah kepemimpinan Edy M Yakub sebagai Kepala Biro ANTARA Bali sejak Desember 2016 itu, Otang Fharyana yang kini menjadi 'lawyer' itu mengaku sempat singgah ke kantor biro ANTARA Bali di era kepemimpinan Tunggul Susilo.
"Tapi, kali ini saya senang, karena datang disambut banyak teman dan pensiunan dalam sebuah pertemuan. Bagi saya, Bali memang memberi banyak inspirasi dalam profesi dan pribadi," kata Otang yang bertugas di Bali sejak Januari 1980 itu.
Menurut dia, LKBN ANTARA merupakan kawah candradimuka yang berperan penting dalam menggembleng dirinya menjadi wartawan yang memiliki standar jurnalistik yang sangat baik dan berkualitas.
"Awalnya, saya masuk ANTARA melalui seleksi dari 600-an calon wartawan dan hanya enam orang yang diterima, termasuk Parni Hadi, Kardiman Sukardi, dan Djamal Soamole. Tugas pertama di desk internasional, lalu olahraga dan hukum," katanya.
Tentang LKBN ANTARA Bali, ia mengatakan pendahulunya sebelum dirinya menerima SK sebagai Kepala Cabang (Kacab Pertama) adalah I Wayan Tjatranata yang menjadi Koresponden Pertama ANTARA Bali secara resmi (1972-1979).
"Tugas utama beliau adalah wartawan RRI Denpasar, namun beliau membantu sebagai koresponden ANTARA Bali yang 'berkantor' di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar. Akhirnya, beliau memilih RRI daripada ANTARA," kata Otang yang juga suka menyanyi itu.
Setelah itu, LKBN ANTARA Pusat menugaskan Ismail Jacob sebagai Utusan Persiapan Cabang ANTARA selama beberapa waktu (Oktober-Desember 1979) dengan berkantor "pinjaman" di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar, lalu pindah kantor "pinjaman" di Gedung Pos di Jl Kamboja 6, Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng).
"Nah, saya pertama bertugas dengan SK sebagai Kepala Cabang itu di Kantor Pos Kreneng di Jalan Kamboja itu, lalu saya merintis kantor biro di sini (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali) sekitar tahun 1981-1982, tapi akhirnya saya pulang kampung ke Jawa Barat," kata Otang yang berkarya di ANTARA selama 11 tahun dan Grup Media Pikiran Rakyat Bandung selama 23 tahun itu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Biro ANTARA Bali Edy M Yakub menyerahkan "Sertifikat Tjatranata" kepada Otang Fharyana sebagai Perintis Kantor Biro ANTARA Bali tahun 1981. Tahun ini, Sertifikat Tjatranata juga diberikan LKBN ANTARA Bali kepada Gubernur Bali Wayan Koster (2/2/2022).
Sebelumnya, "Tjatranata Award" diberikan kepada pewarta NL Rhismawati-Dewa Wiguna (2017), Pemkab Badung (2018), Bank Indonesia/BI Baali (2019), Harian Bali Post (2020), PLN Bali (2021), dan Gubernur Bali Wayan Koster-Otang Fharyana (2022).
Kantor Biro ANTARA Bali yang dirintis Otang Fharyana itu merupakan Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meter persegi yang berada dalam satu hamparan dengan PWI Cabang Bali.
ANTARA Bali menerima Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas (tanpa sertifikat, namun berita acara telah diserahkan ke LKBN ANTARA Pusat). Gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta, yang pembangunan gedungnya ditangani swasta di bawah kendali Pemprov Bali.
Refleksi yang disampaikan Otang Fharyana itu dibenarkan Ketut Atmadja (Kepala Biro ANTARA Bali 1996-1998), Ketut Sutika (pensiunan/2018), dan PK Yanes Setat (pensiunan/mantan Kepala Biro ANTARA NTB) yang hadir dalam dialog refleksi HUT ke-85 LKBN ANTARA itu.
"Benar, Pak Wayan Tjatranata itu koresponden dan kantornya ya di rumah, kalau Pak Ismail Jacob hanya bertugas mempersiapkan cabang saja. Dulu, istilahnya cabang, tapi kemudian berganti menjadi biro sejak saya memimpin (1996-1998)," kata Ketut Atmadja yang juga dibenarkan Ketut Sutika.
Refleksi yang berlangsung hampir 2 jam itu juga menyoroti pemberitaan di era digital yang dinilai memprihatinkan, karena penyajian informasi tanpa filter, data kurang valid/akurat, cover both side (keberimbangan), dan kurang memperhatikan tata bahasa, serta mengutamakan viral/viewer daripada kualitas. "Baca ulang berita sebelum dikirim ya," kata Yanes Setat yang kini jadi konsultan/narasumber jurnalistik itu.
Dalam kesempatan itu, Edy juga menyerahkan Koran Digital (kortal) edisi khusus pariwisata. Kortal edisi destinasi wisata itu merupakan persembahan LKBN ANTARA Bali untuk HUT ke-85 LKBN ANTARA, sekaligus menyambut "tamu" KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Biasanya, LKBN ANTARA Bali mengadakan Pameran Foto Jurnalistik "Rwa Bhineda" saat HUT, namun kali ini merayakannya dengan kortal edisi khusus kemitraan LKBN ANTARA-Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk menyambut "tamu" G20 atau KTT G20. Kortal edisi khusus destinasi pariwisata itu juga dicetak untuk sejumlah mitra ANTARA Bali. ( https://img.antaranews.com/file/2022/09/25/20220925edisi-khusus-i.pdf ).
Sebelum Otang Fharyana, sejumlah senior juga berkunjung ke Bali pada tahun ini (2022), meski tidak sempat singgah ke kantor biro, diantaranya Ahmad Muhlis Emye (mantan Dirut) dan Naufal Mahfudz (mantan direksi era Muhlis Emye) yang menghadiri penyerahan "Infobank Award 2022" di Legian, Badung, Bali, terkait peran keduanya di BPRS "Botani Bina Rahmah" (22/9/2022). Juga, mantan Dirpem LKBN ANTARA Aat Surya Safaat (Majalah "Sudut Pandang") yang mengadakan seminar pariwisata "Bali Move On" di Denpasar (21/8/2022).
SELAYANG PANDANG "ANTARA BALI"
ERA PERINTIS
0. Herman : 1945
-- “Kantor” ke-1 ANTARA Bali : d/h Restoran Betty Jl Sumatera 56, Banjar Titih, Denpasar
-- Lokasi siar proklamasi (18/8/1945) -- dibaca : Herman/wartawan
-- Sumber: Video Tentang ANTARA Biro Bali
"Berita Proklamasi Kemerdekaan RI sampai ke Provinsi Bali karena dibawa oleh seorang
wartawan ANTARA bernama Herman"
(Buku "Kiprah Kerobokan dan Peranan Markas 'K' Dalam Sejarah Pergerakan Perintis
Kemerdekaan dan Revolusi Fisik 1945" oleh I Gusti Ketut Wibisana Aryadharma)
i. I Wayan Tjatranata - Koresponden Pertama/resmi (1972 – 1979)
-- koresponden resmi ANTARA yang pertama di Bali (tugas utama sebagai wartawan
RRI Denpasar)
-- pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Bali bernama Herman (koresponden
ANTARA/tidak resmi)
-- "kantor" redaksi di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar
-- namanya diabadikan sebagai "award" untuk pihak terbaik berkontribusi yakni Sertifikat
Wayan Tjatranata (sejak 2017)
ii. Ismail Jacob - Utusan Persiapan Cabang Antara (Oktober-Desember 1979)
-- pinjam ruang di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar (Okt.-Des. 1979)
-- pinjam Gedung Pos di Jl Kamboja 6, Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng):
(Okt.-Des. 1979)
1. Otang Fharyana - Kepala Cabang Pertama (Januari 1980 – 1983)
-- Kepala Cabang Pertama yang ditunjuk Antara Pusat sejak Januari 1980 (berkantor di
Gedung Pos Kreneng, Denpasar)
-- perintis kantor biro-1981 (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali)
-- Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meterpersegi itu
satu hamparan dengan PWI Cabang Bali
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- era Kepala Biro Tunggul Susilo/2007 – 2013)
-- rekrut beberapa wartawan, diantaranya IB. Alit Wiratmaja
-- kunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali untuk tapak tilas dan dialog/refleksi sebagai
Kepala Cabang Pertama ANTARA Bali (26/9/2022) -- menerima "Sertifikat Tjatranata 2022"
ERA PENGEMBANGAN
2. Syahrul B. Hidayat - Kepala Cabang (1983 – 1986)
-- anak Wiwiek Hidayat (Kepala Cabang LKBN ANTARA Surabaya)
-- melengkapi sarana/prasarana kantor
-- merekrut 2 wartawan (Ketut Atmadja dan Ketut Sutika)
3. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Cabang (1986 – 1996)
-- 17-2-1987 : kantor diresmikan Menteri Penerangan H Harmoko
(peresmian disaksikan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dan Pemimpin Umum
LKBN ANTARA Ir Handjojo Nitimiharjo).
-- perintis rumah dinas - 1988
(Jl Gatot Subroto VI-F No. 22, sekitar 300 meter ke timur dari kantor biro)
(tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas 300 meterpersegi
dengan IMB/copy, tapi gedung-nya dibangun LKBN ANTARA Pusat)
-- rekrut 2 wartawan baru (Eddy Karna Sinoel/Mataram dan
Dewa Made Suta Sastradinata/resign)
-- Tahun 1996-1998, Alit Wiratmaja dipromosikan jadi Kabiro ANTARA Canberra
4. I Ketut Atmadja - Kepala Biro (1996 – 1998)
5. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Biro (1998 – 2000)
-- sempat dua tahun memimpin ANTARA Biro Australia (1996-1998)
6. Chandra Hamdani Noor - Kepala Biro (2000 – 2005)
-- meningkatkan kerja sama dengan kalangan pariwisata
7. Drs. Ahmad Wijaya - Kepala Biro (2005 – 2007)
-- fokus menjalin kekeluargaan di LKBN ANTARA Bali
ERA PEMANTAPAN
8. Tunggul Susilo - Kepala Biro - (2007 – 2013)
-- perintis portal biro (7 Februari 2008) : Era Perum/BUMN
-- era pertama Biro Bali menerima Asmen Pemberitaan, yakni Masuki M Astro, lalu M Irfan Ilmie
-- renovasi kantor biro dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta,
pembangunan gedung ditangani swasta dibawah kendali Pemprov Bali)
-- membangun merajan atau pura kecil di kantor biro dan rumah dinas
-- rekrut Ni Luh Rismawati, Dewa Wiguna, dan Nyoman Aditya
9. Made Tinggal Karyawan - Kepala Biro - (2013 – 2016)
-- perintis koran biro “Bali Kini” (September 2015)
-- pendukung utama koran "Bali Kini" : Made Tinggal Karyawan/Kabiro,
Ketut Atmadja/mantan Kabiro, dan mendiang maestro seni lukis Bali, Nyoman Gunarsa
-- meninggal dunia dg Plh Kabiro : I Ketut Sutika (September-Desember 2016)
(6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
-- setelah 2 kali perpanjangan)
10. Edy M Ya’kub - Kepala Biro - (2016 - 2023)
-- perintis portal konvergensi (teks, foto, video, grafis, iklan digital) : 13-5-2017
-- perintis koran digital : 23 Maret 2018
a. 7 Februari 2018 : tutup koran biro “Bali Kini”
b. 25 September 2022 : rintis koran digital (kortal) edisi khusus pariwisata
-- perintis peran non-media :
a. pameran fotografi jurnalistik "Rwa Bhineda" (sejak 13 Desember 2017/tahunan/HUT ANTARA)
b. pelatihan jurnalistik (SMN 2017-2019 serta coaching clinic+UKW : Maret-Mei 2022)
c. pencetus "Tjatranata Award" untuk wartawan/karyawan (internal)
dan mitra media/humas (eksternal) yang berkontribusi
(penerima award 2017-2022: NL Rhismawati-Dewa Wiguna/2017, Pemkab Badung/2018,
Bank Indonesia/2019, Harian Bali Post/2020, PLN/2021, Gubernur Bali Wayan Koster+
Otang Fharyana/2022)
-- pengembangan non-keredaksian:
a. 1 Desember 2018 : mengganti papan nama ANTARA dengan versi aksara Bali
(peraturan daerah dari Gubernur Bali)
b. 22 Juli 2019 : "placement/diseminasi media"
(pengembangan kerjasama konten ANTARA-Kominfo)
c. pengembangan SDM (2018-2022):
-- 6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
(setelah 2 kali perpanjangan)
-- 11-16 Sept. 2019 : barisan jajaran non-redaksi/pensiun dini
(Analia, Made Sudarta, Tapayasa)
-- 2018-2019 : rekrut Nyoman Hendra (fotografer/pengganti Wira Suryantala) dan
Ayu Khania Pranisitha (koresponden/pengganti Made Surya)
-- 1 Juli 2020 : staf administrasi Nyoman Aditya jadi Karyawan Organik Non-Redaksi
-- 9 Mei 2022 : pewarta senior Komang Suparta jadi Redaktur Portal Biro NTB
dan Ayu Khania Pranisitha (resign/S2)
-- 9 Mei 2022 : pewarta Genta Tenri Mawangi (ANTARA Pusat) menjadi
Pewarta BKO Biro Bali (BKO setahun untuk G20/KTT G20 di Bali)
-- 15 Juni 2022 : rekrut Ni Putu Putri Muliantari (koresponden/pengganti Komang S)
dan Rolandus Nampu (koresponden/pengganti Ayu Khania P.)
-- Des/2022-Mart/2023: evaluasi koresponden foto/tulis (N Fikri Yusuf, Rolandus Nampu, Pande Yudha)
d. pengembangan peran ANTARA = 3 peran/tugas kantor berita
(HUT Dasawindu/13 Desember 2017)
1. TUGAS UTAMA : Kantor Berita/media massa (media cetak/media online/medsos)
2. TUGAS NEGARA : Jubir Negara/Bangsa (era disrupsi untuk counter hoaks dan
branding daerah melalui revitalisasi portal : pemda/BUMN/kampus)
3. TUGAS PUBLIK : Non-Media (publik/milenial : diklat jurnalistik, pameran foto,
Tjatranata Award, i-media, media partner, dan magang/riset)
TIGA TUGAS KANTOR BERITA
1. TUGAS UTAMA (Tugas Kantor Berita)
-- melayani media cetak/media online/medsos
-- kompas informasi (rujukan/dikutip)
-- platform: melalui jejaring distribusi khusus (VSAT/wire/brand-A/sp2mt)
2. TUGAS NEGARA (Tugas Diplomasi Informasi)
-- diplomasi informasi eksternal
(perwakilan/biro luar negeri dan jejaring dengan kantor berita asing/OANA/AsiaNet)
-- diplomasi informasi internal
(counter hoaks dan branding potensi negara/daerah secara digital)
-- peran diplomasi historis
(melawan kantor berita kolonial ANETA/siarkan Proklamasi Kemerdekaan)
-- platform : pengembangan agenda setting secara multi media
a. portal konvergensi/online (imbal siar/inforial),
b. koran digital (ANTARA Bali),
c. ANTARA Eye (portal untuk foto/video premium),
d. medsos,
e. podcast,
f. media luar ruang (videotron/i-media/TV-C di ruang tunggu)
(ruang tunggu DPMPTSP Gianyar; RSUD Gianyar; Diskominfo Pemkab Jembrana
--> mulai 21 Januari 2018)
g. Big Data (ETP/platform untuk jejaring khusus bisnis-finansial)
3. TUGAS PUBLIK (Tugas Non-Media)
-- peran-peran literasi/edukasi/historis/sosial
-- platform (non-platform) :
a. diklat jurnalistik (Jurnalisme Indonesia),
b. pameran fotografi jurnalistik (nyata-maya),
c. magang (riset, media visit, dan peran membersamai publik milenial),
d. Tjatranata Award/ANTARA Bali (sertifikat pihak paling kontribusi)
e. media partner (event)