Yogyakarta (Antara Bali) - Gerakan Anti Korupsi atau GERAK Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan Gerakan "Saweran Peduli Endang" atau 'SAPEN', Senin, sebagai upaya menggalang dana untuk membantu pembiayaan operasi kedua bagi pegiat antikorupsi Yogyakarta Endang Maryani.
"Gerakan solidaritas ini kami lakukan untuk menggalang bantuan guna membiayai operasi kedua bagi Endang. Bantuan kami galang dari berbagai kalangan sekaligus wujud keprihatinan kami atas kasus ketidakadilan pejabat yang menabrak Endang," kata Koordinator Gerakan SAPEN Beny Susanto kepada wartawan usai pendeklarasian gerakan tersebut di Yogyakarta, Senin.
Endang Maryani merupakan korban penabrakan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DIY Putut Wiryawan pada Senin (30/4) di kawasan ringroad Jalan Parangtritis, Yogyakarta.
Dalam acara tersebut juga turut hadir perwakilan dari Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak), Indonesia Court Monitoring (ICM) Yogyakarta serta Masyarakat Transparansi Bantul (MTB) sebagai wujud dukungan terhadap gerakan saweran itu.
Pasalnya, Beny menjelaskan, hingga saat ini Endang mengalami hambatan untuk mengurus asuransi Jasa Raharja karena kuitansi asli rumah sakit operasi pertama Endang yang menjadi syarat pencarian klaim asuransi tersebut ditahan oleh Putut untuk "alat tawar damai" di kepolisian.
"Pada awalnya putut memang telah membiayai operasi Endang yang menghabiskan dana Rp8 juta, namun selanjutnya kuitansi pembayaran diambil akhirnya Endang tidak bisa mengurus biaya operasi yang kedua," jelas Beny.
Berdasarkan hal tersebut tiga organisasi anti korupsi DIY, kata dia, yaitu Forum LSM DIY, MTB dan ICM Yogyakarta pada Rabu (9/5), melaporkan legislator tersebut ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DIY karena menyangkut kode etik anggota dewan.(LHS/T007)
Galang Saweran Untuk Biaya Operasi
Senin, 15 Oktober 2012 16:32 WIB